Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo
Wadan Kodiklatad

Wakil Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat

Penguatan Desa Berbasis Ekonomi Kerakyatan Digital

Kompas.com, 20 Maret 2024, 11:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TENTU sudah jadi pengetahuan bersama bahwa tidak ada lagi kehidupan manusia saat ini yang tidak terhubung pada akses digital.

Revolusi informasi sejak era 2000-an, telah mengantarkan manusia pada lingkungan serba online dan terkoneksi setiap saat.

Fasilitas smartphone kemudian menjadi wujud konkret bahwa semua telah terfasilitasi. Maka sekarang kita adalah manusia-manusia yang selalu terkoneksi. Masyarakat serba informasi itulah fenomena manusia "zaman now" (Danilyan et al., 2023).

Tak hanya di perkotaan, di wilayah pedesaan juga penetrasi digitalisasi adalah keniscayaan, tak bisa dihindari.

Bertahan dengan konsep dan metode zaman lalu akan menyebabkan masyarakat justru terperangkap dan terjebak pada berbagai belitan dunia digital. Tak bergerak, kita akan dijadikan objek.

Sayangnya untuk kasus Indonesia, di beberapa tempat, pemanfaatan internet cenderung belum maksimal. Berbagai fitur dan kemudahan yang ada, belum dimaksimalkan, alih-alih hanya sebatas media hiburan ataupun sebatas pencarian informasi (Cahyono et al., 2021).

Padahal, Kementerian Kominfo sudah berusaha maksimal agar program internet untuk desa bisa terpenuhi ke semua wilayah.

Untuk itu, memang dibutuhkan berbagai program literasi konkret sekaligus best practice yang bisa memotivasi dan mendorong kecerdasan virtual masyarakat.

Dalam konteks pertahanan bernegara, sejalan dengan mekanisme dalam sishankamrata, kekuatan masyarakat yang tercermin dari kecerdasaannya dalam memanfaatkan peluang digital menjadi salah satu hal penting.

Kenapa demikian, karena asupan informasi dari dunia digital sangat luar biasa, fenomena disruptif information sudah sangat nyata.

Masyarakat yang tidak mampu memanfaatkan peluang digital secara baik akan menjadi manusia lemah yang terbengong-bengong menyaksikan berbagai kemajuan dan akhirnya menjadi sasaran empuk politisasi secara digital.

Ini bukan hal sederhana, tapi sangat serius karena penetrasi digital sudah masuk ke semua lini (APJII, 2023).

Oleh karena itu, memberdayakan masyarakat pedesaan dalam konteks pemanfaatan berbagai kecanggihan era digital adalah keharusan.

Program literasi perlu diperkuat dan dikonkretkan. Hemat saya, kelemahan selama ini, yang kemudian menyebabkan masyarakat Indonesia (khususnya pedesaan dan beberapa sektor masyarakat kecil seperti UMKM) adalah lemahnya literasi konkret.

Literasi yang dilakukan cenderung sebatas himbauan ketimbang langkah nyata untuk menunjukkan sisi masyarakat bisa berkiprah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau