KOMPAS.com - Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan ditunggu-tunggu semua umat Muslim di seluruh dunia.
Saat Ramadhan, kita tak hanya bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta melalui berbagai ibadah, melainkan juga bisa berbuat baik kepada sesama manusia dan semesta.
Di sisi lain, saat Ramadhan, konsumsi masyarakat cenderung mengalami peningkatan.
Melonjaknya konsumsi tersebut bila tidak dibarengi tanggung jawab dapat menyebabkan kenaikan sampah makanan.
Baca juga: Bikin Ramadhan Lebih Nyaman, Nippon Sumbang 3.565 Liter Cat untuk 100 Masjid
Oleh karena itu, salah satu upaya yang bisa kita lakukan agar Ramadhan ini lebih berkelanjutan adalah dengan menerapkan green Ramadhan atau Ramadhan hijau.
Ramadhan hijau adalah kampanye yang bertujuan untuk mengajak umat muslim untuk ikut serta dalam pemuliaan Bumi dan kelestarian alam dengan cara mengurangi sampah dan menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab.
Salah satu upaya mengimplementasikan Ramadhan hijau adalah dengan bertanggung jawab dalam hal makanan.
Apabila kita bertanggung jawab atas konsumsi makanan, kita turut berkontribusi terhadap kehidupan yang lebih berkelanjutan.
Dilansir dari panduan yang dirilis Greenpeace Indonesia, berikut sejumlah tip makan bertanggung jawab untuk jalani Ramadhan hijau.
Baca juga: Kurangi Sampah Makanan saat Ramadhan, Kontribusi Lestarikan Bumi
Ramadhan bukan mengenai berapa banyak makanan yang dapat kita makan pada saat berbuka puasa.
Oleh karena itu, jaga agar makanan kita tetap sederhana dan makan dengan sederhana.
Kita perlu berhati-hati dengan teknik pemasaran dan periklanan yang berujuan agar kita membeli lebih dari yang dibutuhkan.
Komersialisasi menjelang Ramadhan dan Idulfitri saat ini menjadi hal yang biasa seperti pada hari raya keagamaan lain.
Baca juga: Jalani Ramadhan Hijau, Ini Tips Kurangi Food Waste Selama Puasa
Makanan yang diproduksi secara lokal pada umumnya lebih ramah lingkungan.
Dengan membeli produk lokal, kita secara tidak langsung mendukung bisnis lokal di sekitar kita.
Kita bisa mengikuti anjuran Nabi Muhammad untuk tidak berlebihan saat makan dan mengatur asupan makanan di perut.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah menganjurkan mengisi perut dengan sepertiga makanan, sepertiga air, dan sepertiga udara.
Apabila setelah berbuka puasa ada sisa makanan, kita bisa memanfaatkannya untuk santap sahur.
Bila di hari lain makanan sahur kita sisa, kita bisa memanfaatkannya untuk berbuka puasa.
Baca juga: Tip Tetap Menjaga Kelestarian Air saat Ramadhan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya