KOMPAS.com - Umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia, bersuka cita menyambut bulan suci Ramadhan dan berpuasa.
Bulan Ramadhan menjadi momentum yang selalu dinanti-nanti untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain menjadi waktu yang tepat meningkatkan amal ibadah, bulan Ramadhan juga bisa menjadi momen yang pas untuk pemuliaan Bumi dan kelestarian alam.
Baca juga: Tip Makan Bertanggung Jawab untuk Jalani Ramadhan Hijau
Saat Ramadhan, konsumsi masyarakat justru cenderung mengalami peningkatan. Melonjaknya konsumsi tersebut bila tidak dibarengi tanggung jawab dapat menyebabkan kenaikan sampah.
Menurut situs web Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), timbulan sampah selama Ramadhan biasanya naik sekitar 20 persen.
Kenaikan sampah tersebut berasal dari sisa makanan dan sampah kemasan. Naiknya timbulan sampah akan berdampak buruk terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, kita juga perlu bertanggung jawab atas efek samping dari meningkatnya konsumsi selama Bulan Suci.
Berikut enam tip yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah makanan saat Ramadhan sebagaimana dilansir panduan yang dirilis Greenpeace Indonesia.
Baca juga: Bikin Ramadhan Lebih Nyaman, Nippon Sumbang 3.565 Liter Cat untuk 100 Masjid
Perhatikan baik-baik tanggal kedaluwarsa. Hal tersebut dapat memastikan kita dapat mengonsumsi makanan sebelum waktunya habis.
Sebab, apabila kita membeli produk yang hampir atau sduah kedaluwarsa, barang tersebut sudah pasti tidak akan kita konsumsi dan menjadi sampah.
Temukan bank makanan terdekat untuk menyumbangkan persediaan yang tidak diinginkan.
Gunakan buah dan sayuran yang terlalu matang untuk membuat makanan penutup seperti smoothie untuk sahur atau berbuka puasa.
Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan sayur dan buah tersebut sebelum membusuk dan akhirnya terbuang.
Baca juga: Jalani Ramadhan Hijau, Ini Tips Kurangi Food Waste Selama Puasa
Selama bulan puasa, kita dapat merencanakan makanan dan membekukannya.
Rencana tersebut dapat memanfaatkan sisa makanan, daripada memulai dari awal saat memasak.
Kita bisa mencoba untuk mengurangi jumlah sisa makanan yang terbuang dalam mempersiapkan makanan.
Apabila masih ada sisa sampah makanan meski sudah semaksimal mungkin menguranginya, kita bisa melakukan pengomposan.
Kompos dari sisa makanan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pupun penyubur tanaman hias rumah.
Baca juga: Tip Tetap Menjaga Kelestarian Air saat Ramadhan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya