Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN: Desa Inovasi Berperan Penting dalam Membangun Indonesia

Kompas.com - 28/03/2024, 21:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan, desa merupakan ujung tombak pemerintah dalam melakukan pembangunan.

"Membangun desa artinya membangun Indonesia atau membangun Indonesia dari desa," ujar Siti dalam paparannya Membangun Desa Inovasi untuk Indonesia Maju dan Sejahtera pada Webinar Diseminasi: Membangun Desa Inovasi untuk Indonesia Maju dan Sejahtera, Rabu (27/3/2024). 

Menurutnya, peran desa sangat penting, apalagi Indonesia bersepakat untuk menjalankan demokrasi agar masyarakat desa berdaya dalam arti sesungguhnya. 

Masyarakat desa memiliki hak untuk menjadi masyarakat yang sejahtera, apalagi jumlahnya ada 75.000 desa di seluruh Indonesia.

"Seandainya sepertiga desa tersebut maju, itu sebenarnya pemerintah Indonesia dapat membangun Indonesia atau membangun Indonesia dari desa,” papar dia.

Baca juga: Pemerintah Luncurkan Indeks Desa demi Pemerataan Pembangunan

Lebih lanjut, ia memaparkan peran desa inovasi sebagai desa yang mengembangkan pembangunan secara partisipatif, atau melibatkan semua stakeholders.

Selain itu, desa inovatif bersifat akuntabel, transparan, dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (iptekin), serta kearifan lokal.

"Rekayasa iptekin berguna bagi kemanfaatan, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, sehingga pembangunan memiliki nilai tambah,” terang Siti.

Desa inovasi

Siti menjelaskan, awalnya program Desa Inovasi bermula pada 2016. Saat itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendirikan Desa Cerdas yang disebut smart village dengan empat pilar, yaitu smart people, smart governance, smart economy, dan smart environment.

Sejak 2021, setelah organisasi berubah menjadi BRIN, maka kata kunci inovasi berubah namanya menjadi desa inovasi.

"User pertamanya adalah Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara sebagai daerah hasil pemekaran yang dipimpin Ruksamin Bupati Konawe Utara," terang Siti. 

Ia menjelaskan, desa inovasi tidak akan pernah bisa dibangun tanpa ada keberpihakan yang sangat kuat dari pemimpin daerahnya, dan hal ini sudah dibuktikan di sejumlah daerah.

“Tidak bisa button up memang harus top down, dan sudah dicoba di Desa Laramo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Kita pun tidak menemui hambatan saat membuat program desa inovasi ini,” tutur Siti.

Siti menyebut, Bupati Konawe Utara satu-satunya pimpinan daerah di Indonesia yang menyanggupi untuk menerima program desa inovasi sebagaimana ditawarkan oleh BRIN.

Baca juga: Kembangkan Desa Selaras Kota, Ini 5 Kunci dari Bappenas

Menurutnya, desa inovasi yang dilakukan BRIN ini bisa memberdayakan, mencerdaskan, dan menyejahterakan masyarakat.

“Mimpi besar kami sebenarnya program ini bisa dibawa ke rapat kabinet oleh pak Presiden lalu diinstruksikan agar Kemendes mengerjakan semuanya. Sayangnya enggak ada yang terjadi, ini tergantung Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) sekarang," ungkap Siti. 

Siti menegaskan, desa apapun bunyinya sangat penting dan diharapkan pada 2045 itu seluruh desa di Indonesia menjadi desa makmur yang menunjukkan tingkat kesejahteraan.

“Desa inovasi ini adalah desa yang mengembangkan berbagai program dengan menggunakan iptekin. Jadi karena ini button up kita mengharapkan masyarakat memiliki prakarsa, sebagai peran penting dari masyarakat,” tegas dia.

Tentang desa inovasi untuk pembangunan 

Siti menguraikan, tujuan desa inovatif untuk pembangunan masyarakat adalah dengan membekali civic education atau pendidikan kewarganegaraan. 

Lebih lanjut, untuk menumbuhkembangkan rasa memiiki sebagai warga negara yang memahami hak dan kewajibannya, serta memberdayakan masyarakat dan meningkatkan partisipasi warga dalam mengartikulasikan ide.

“Gagasan positif, meluaskan wawasan serta membina komunikasi sosial yang lebih luas. Menciptakan masyarakat dengan yang inovatif, melalui program pembangunan yang mengedepakan prinsip-prinsip good governance dalam meningkatkan kualitas publik yang prima dan berbasis iptekin,” tutur dia.

Siti melanjutkan, terdapat lima pilar desa inovasi, yakni smart people, smart economy, smart governance, smart living/environment, dan smart heritage. 

Baca juga: Membangun Desa dengan Kemandirian dan Kewilayahan

Smart People, berkaitan dengan edukasi, literasi, interaksi sosial, dan pemilihan informasi yang bermanfaat. Lalu Smart Economy, mengurangi kesenjangan antara desa dan kota, ekonomi berbasis teknologi, dan mengurangi arus urbanisasi.

Kemudian Smart Governance terkait pelayanan publik melalui e-government. Smart Living/Environment berarti pola hidup sehat, pemeliharaan lingkungan yang sehat, asri, bersih, asli, dan rapi serta berbudaya.

Lalu Smart Heritage berarti menjaga, memelihara, dan mengembangkan nilai-nilai warisan seni dan budaya lokal yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kerja sama desa inovasi memiliki enam elemen yang meliputi akademisi atau perguruan tinggi, organisasi civil society, pemerintah, media, masyarakat, dan dunia usaha.

Untuk target dan kelompok sasaran, sebetulnya Siti berharap agar dipraktekkan di daerah melalui pemerintah daerah (pemda).

Harapannya, dengan pelibatan seluas mungkin komunitas pemuda, aktivis, dan terutama kaum perempuan.

"Saya sangat meyakini ketika kaum perempuan banyak terlibat dalam hal ini, bahkan bisa menjadi koordinator atau pionir, maka program desa inovasi ini hasilnya akan luar biasa,” pungkas Siti.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon
Pemerintah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah
Pemerintah
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik 'Virgin', Perluas Tanggung Jawab Produsen
Menteri LH Minta Stop Impor Plastik "Virgin", Perluas Tanggung Jawab Produsen
Pemerintah
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
4 Juta Hektare Area Riau Berubah Jadi Lahan Sawit, Ancam Biodiversitas
Pemerintah
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Anggrek Baru Ditemukan di Kalimantan, Bukti Besarnya Potensi Hutan
Pemerintah
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
DLH Jakarta Minta Warga Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan
Pemerintah
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Mengoptimalkan Panas Bumi untuk Akselerasi Energi Terbarukan
Pemerintah
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Jurus KLH Atasi Polusi Udara Jabodetabek di Tengah Musim Kemarau
Pemerintah
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Dukung Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Perkuat Kolaborasi Sektor Energi Rendah Karbon
BUMN
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
Mengapa Lamun Penting untuk Tangkal Perubahan Iklim?
LSM/Figur
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
LSM/Figur
PBB: Hanya Aksi Emisi Tegas yang Bisa Pulihkan Ekonomi
PBB: Hanya Aksi Emisi Tegas yang Bisa Pulihkan Ekonomi
Pemerintah
Trump Batalkan Penghentian Proyek Tenaga Angin Raksasa di New York
Trump Batalkan Penghentian Proyek Tenaga Angin Raksasa di New York
Pemerintah
Menteri LH: RI Akan Minta Negara Maju Bantu Kelola Sampah Plastik
Menteri LH: RI Akan Minta Negara Maju Bantu Kelola Sampah Plastik
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau