“Kami akan terus menargetkan lebih banyak lagi kawasan residensial lainnya,” ujar Ricky.
Sebagai informasi, seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi internet of things (IoT) yang disebut Geofence. Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam.
Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.
Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25 kilometer per jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya dengan setiap armada dilengkapi petunjuk penggunaan dan keselamatan dalam berkendara.
Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya