Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Lebaran, Akademisi Ajak Shalat Id Tanpa Koran

Kompas.com, 8 April 2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Dosen Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember yang juga pakar lingkungan Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan alas berupa kertas koran saat shalat id.

"Penggunaan koran sebagai bahan alas shalat telah menjadi sebuah fenomena yang umum terjadi di masyarakat, terutama saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri," kata Latifah, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (6/4/2024.

Meskipun menjadi kebiasaan yang sederhana, penggunaan kertas koran memiliki dampak yang cukup besar terhadap lingkungan dan kesehatan, terutama terkait dengan peningkatan jumlah sampah dan polusi udara.

Baca juga: Tumpukan Sampah Diprediksi Capai 57 Juta Kg Selama Mudik

Menurut Dosen Teknik Lingkungan Unmuh Jember itu, penggunaan koran sebagai alas shalat id ketika Lebaran berkontribusi terhadap peningkatan jumlah sampah secara signifikan.

"Sebagian besar masyarakat masih menggunakan koran saat Shalat Id, sehingga dampaknya lapangan atau tempat-tempat shalat dipenuhi oleh koran bekas yang berserakan," tuturnya.

Latifah menjelaskan, koran merupakan produk yang telah melalui berbagai proses produksi yang melibatkan bahan kimia.

Saat dibakar, koran melepaskan bahan kimia beracun ke udara, termasuk dioksin yang merupakan polutan organik persisten.

Baca juga: Kelola Sampah Organik, Garudafood Beri Pelatihan Biokonversi Maggot untuk Karyawan

"Maka dari itu, saat dibakar koran akan melepaskan bahan kimia beracun ke udara. Zat-zat beracun seperti dioksin merupakan salah satu contoh yang sering dilepaskan saat pembakaran koran," katanya.

Dioksin adalah kontaminan kimia beracun atau polutan organik persisten yang sangat berbahaya bagi ekosistem dan kesehatan manusia.

Penumpukan dioksin dalam jaringan lemak hewan dan manusia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko kanker yang meningkat.

Baca juga: Pulau Sampah Semakau Bikin Singapura Jadi Negara Paling Bersih di Asia

"Jika tubuh manusia terpapar dioksin secara terus menerus maka akan berpotensi menyebabkan kanker," ucap Latifah.

Latifah menganjurkan mengganti koran dengan alas lain yang tidak hanya sekali pakai dan langsung dibuang saat shalat id.

"Penggunaan alas seperti tikar gulung, karpet, matras, atau alas lainnya yang lebih ramah lingkungan dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan kesehatan bersama," ujarnya.

Baca juga: 6 Tip Kurangi Sampah Makanan Selama Bulan Puasa

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau