Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2024, 12:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Singapura terkenal selama beberapa dekade sebagai negara paling bersih di Asia, bahkan dunia.

Bagaimana pemerintah Singapura menjadikan jalan-jalan, kawasan pemerintahan, permukiman, dan komersialnya demikian bersih, hijau, dan menuju bebas sampah atau Net Zero Waste (NZW)?

Baca juga: KLHK: Kolaborasi Jadi Kunci Atasi Permasalahan Sampah

Adalah Pulau Semakau dengan sistem pengelolaan sampah terintegrasi, hijau, dan berkelanjutan, yang berkontribusi besar terhadap wajah Singapura hingga populer sebagai salah satu negara terbersih di dunia.

Namun, lebih dari itu, Badan Lingkungan Nasional atau National Environment Agency (NEA)-lah yang punya gawe menjadikan Pulau Semakau sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mutakhir.

Mereka merencanakan, mengembangkan dan mengelola sistem pengelolaan sampah dan limbah, baik padat (atau umum) dan berbahaya.

NEA juga bertugas mengatur dan memberikan perizinan untuk memastikan bahwa limbah dikumpulkan, diolah, dan dibuang dengan benar.

Baca juga: 6 Tip Kurangi Sampah Makanan Selama Bulan Puasa

Pengelolaan limbah padat dan B3 diatur dengan Undang-Undang Kesehatan Masyarakat Lingkungan, Peraturan Kesehatan Masyarakat Lingkungan (Pengumpulan Sampah Umum), Peraturan Kesehatan Masyarakat Lingkungan (Fasilitas Pembuangan Sampah Umum) dan Peraturan Kesehatan Masyarakat Lingkungan (Limbah Industri Beracun).

Hal ini seiring dengan pertumbuhan populasi dan perekonomian Singapura yang telah berkontribusi pada peningkatan jumlah sampah padat yang dibuang sekitar tujuh kali lipat dari 1.260 ton per hari sejak 1970.

Dengan jumlah sampah yang diproyeksikan akan terus melonjak seiring meningkatnya kemakmuran dan populasi, tantangan utama dalam pengelolaan sampah padat adalah penyisihan lahan untuk pembuangan sampah mengingat terbatasnya persediaan lahan di Singapura.

Oleh karena itu, Singapura telah mengadopsi sejumlah strategi untuk sistem pengelolaan limbah padat yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Kurangi Sampah Makanan saat Ramadhan, Kontribusi Lestarikan Bumi

Namun fokus utama sistem pengelolaan sampah terintegrasi di Singapura ada pada 3R, yaitu menggunakan sesuai kebutuhan (reduce), menggunakan kembali untuk tujuan yang sama atau baru (reuse), dan mendaur ulang (recycle).

Selain itu, khusus pengelolaan limbah padat berkelanjutan, Pemerintah Singapura melibatkan masyarakat, sektor swasta dan publik.

Bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, NEA telah mengembangkan serangkaian inisiatif dan program untuk menekan laju pertumbuhan sampah.

Di sumber tempat sampah dihasilkan, barang daur ulang dipilah dan diambil untuk diproses guna menghemat sumber daya.

Sisa sampah dikumpulkan dan dikirim ke pabrik limbah menjadi energi untuk dibakar. Proses insinerasi ini mengurangi sampah hingga 90 persen.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

LSM/Figur
Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Pemerintah
Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Swasta
Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau