KOMPAS.com - PT Bank DBS Indonesia dan PT Indo-Rama Synthetics Tbk, perusahaan di bidang produksi benang pintal dan poliester sebagai anak perusahaan dari Indorama Corporation Pte. Ltd, Singapura, bekerjasama dalam agenda keberlanjutan.
Kedua perusahaan mengumumkan penandatanganan fasilitas kredit sebesar 10 juta dolar AS pada Jumat (5/4/2024) lalu, untuk mendorong perjalanan Indorama keberlanjutan.
Managing Director dan Group Chief Financial Officer Indorama V.S. Baldwa mengatakan, fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan infrastruktur yang menghubungkan kompleks pabrik Indorama di Purwakarta, Jawa Barat dengan jaringan listrik nasional, untuk bertransisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara captive.
Baca juga: Minimalisasi Sampah Pangan, Bank DBS Kampanyekan “Food Rescue Warrior
"Proyek ini juga akan membantu meningkatkan efisiensi energi di kompleks pabrik dan berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon dari Indorama," ujar Baldwa, dalam pernyataannya, Selasa (9/4/2024).
Lebih lanjut, kata dia, Indorama juga akan memantau jadwal proyek sekaligus mengukur dan melaporkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) setiap tahunnya ke Bank DBS Indonesia.
Indorama, Baldwa menjelaskan, telah membuat komitmen yang signifikan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
"Proyek ini merupakan langkah penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari grup kami yang juga sejalan dengan Sustainability Improvement Plans Indorama," imbuhnya.
Selain itu, menurutnya, pembiayaan ini semakin memperkuat hubungan jangka panjang pihaknya dengan Bank DBS Indonesia dalam mendukung komitmen agenda keberlanjutan bank.
Baca juga: Dorong Keberlanjutan dan Dampak Sosial, DBS Foundation Hibahkan Rp 8,2 Miliar
Sementara itu, Managing Director, Head of Group Strategy, Transformation, Analytics & Research di DBS Indonesia Bimo Notowidigdo mengatakan bahwa strategi keberlanjutan menjadi agenda semakin penting bagi negara dan perusahaan-perusahaan.
Ia menjelaskan, Bank DBS Indonesia sangat antusias untuk mendukung rencana dekarbonisasi perusahaan Indonesia dari berbagai industri. Hal itu adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero plan pada tahun 2060.
"Kami sangat senang dapat mendukung Indorama dalam perjalanan dekarbonisasinya, seperti transisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara captive," pungkas Bimo.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya