Setiap pihak harus bertanggung jawab dalam perannya masing-masing, dari menetapkan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, mengawasi implementasinya, hingga mendidik masyarakat tentang pentingnya konservasi sumber daya alam dan integritas.
Karenanya, sudah saatnya melihat korupsi tambang timah bukan sebagai akhir, melainkan sebagai awal dari perjalanan baru menuju Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan kekayaan alam secara bijak dan bertanggung jawab, kita dapat memastikan nilai kerusakan lingkungan sebesar Rp 271 triliun dari kasus tersebut tidak memberikan “kutukan alam" yang menghantui masa depan bangsa.
Kita memiliki kekuatan untuk mengubah paradoks menjadi peluang, memastikan setiap tambang yang digali dan setiap mineral yang dikeruk membawa kita selangkah lebih dekat ke Indonesia yang adil, makmur, dan berkelanjutan.
Mari kita jadikan momen ini sebagai titik balik untuk bersama-sama melindungi dan mengamankan kekayaan alam kita. Bersama, kita dapat membangun warisan yang akan kita banggakan untuk diberikan kepada generasi mendatang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya