KOMPAS.com - Selain sungai, kita juga kerap mendengar tentang daerah aliran sungai atau DAS.
DAS merupakan wilayah yang lebih luas daripada sungai itu sendiri. Bisa dikatakan, sungai adalah salah satu bagian dari DAS.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian, fungsi, dan bagian-bagian dari DAS.
Baca juga: 10 Sungai Terpanjang di Indonesia, Mayoritas di Kalimantan
Dikutip dari situs web Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) DAS adalah sebuah wilayah di daratan yang menjadi satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai.
Sementara itu, menurut publikasi berjudul Tinjauan Daerah Aliran Sungai Sebagai Sistem Ekologi dan Manajemen Daerah Aliran Sungai yang terbit dalam Jurnal Lentera (2008), DAS adalah keseluruhan daerah kuasa sungai.
DAS memiliki batas-batas topografi berupa sepanjang punggung pegunungan atau tebing, atau bukit yang memisahkan sistem aliran satu dengan yang lainnya.
Air hujan yang jatuh akan ditampung oleh punggung pegunungan atau tebing, atau bukit dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama.
Di dalam DAS terdapat dua wilayah utama yaitu daerah tadah dan daerah penyaluran air.
Daerah tadah membentuk hulu sungai, sedangkan daerah penyaluran air berada di bawah daerah tadah.
DAS menjadi kesatuan hidrologi yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari daerah tadah ke danau atau ke laut secara alami.
Baca juga: Antibiotik dan Logam Berat Cemari Sungai Code serta Winongo
Sebagaimana dijelaskan di atas, DAS mempunyai fungsi untuk menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari daerah tadah ke danau atau ke laut secara alami.
DAS merupakan sumber daya darat yang sangat kompleks dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai peruntukan.
Contoh fungsi dari DAS yaitu sebagai tempat penyedia air pertanian, industri dan pemukiman. Dan yang paling utana, DAS berfungsi memelihara keseimbangan ekologis yang menjadi sistem penunjang kehidupan.
Bila fungsi dari suatu DAS terganggu, maka sistem hidrologis akan ikut terganggu.
Sebagai tempat jatuhnya hujan, resapan, dan penyimpanan air, kerusakan DAS akan menjadi terganggu sehingga merusak sistem aliran sungai.
Keadaan ini akan menyebabkan air tumpah ruah saat musim hujan dan kekeringan bila musim kemarau.
Baca juga: Perhatian Pemerintah terhadap Angkutan Sungai Minim, Ini Usul Pengamat
Dilansir dari situs web Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Bali, DAS terbagi menjadi tiga bagian yaitu hulu, tengah, dan hilir.
Bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi.
Bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi.
Bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi.
Baca juga: Hilirisasi Nikel Picu Kerusakan Sungai di Halmahera
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya