Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2024, 12:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Nestle Indonesia menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of understanding atau MoU) untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono menyebut nota kesepahaman ini menjadi langkah memperkuat upaya bersama kedua belah pihak dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.

"Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi tonggak penting bagi BRIN dalam mewujudkan visi pertanian yang berkelanjutan dan inovatif," ujarnya, dilansir dari laman resmi, Minggu (21/4/2024). 

Baca juga: Modernisasi Pertanian, Kementan Dorong Listrik Masuk Sawah

Menurutnya, sektor pertanian sangat penting dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan pangan dan pelestarian lingkungan. 

Adapun kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri Mulyadi Sinung Harjono dengan Direktur PT Nestle Indonesia Jean Jean-Luc Marc C. De Vuyst di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Kamis (18/4/2024). 

Peternakan ramah lingkungan hingga emisi metana

Salah satu fokus utama kerjasama ini adalah pemanfaatan riset dan inovasi dalam pengelolaan limbah biogas, yang merupakan aspek penting dalam mewujudkan peternakan sapi perah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan mengoptimalkan pengelolaan limbah biogas, diharapkan dapat tercipta sistem peternakan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.

Baca juga: Lahan Terbatas? Pertanian Cerdas Jadi Solusinya

Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, Puji Lestari mencatat potensi sinergi antara BRIN dan PT Nestle Indonesia, khususnya dalam penelitian pertanian dan peternakan.

Ia menyebut keduanya berfokus pada aspek ramah lingkungan seperti penggunaan biogas dari produk sampingan peternakan, untuk menyelamatkan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Selain itu, Puji menyoroti pentingnya meningkatkan nilai tambah produk peternakan, khususnya sapi perah, serta kerjasama antara kedua pihak dalam hal pengomposan organik dan pengurangan emisi metana.

Menurutnya, MoU ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga pada peningkatan nilai tambah produk peternakan, pengurangan emisi metana, dan uji lapangan dengan berbagai jenis tanaman, termasuk hortikultura dan tanaman perkebunan.

"Kami sangat siap untuk mengimplementasikan MOU ini dalam kegiatan penelitian, juga untuk peningkatan kapasitas, bagaimana penelitian ini tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian saja, namun bagaimana meningkatkan nilai tambah produk," tuturnya.

Komitmen Nestle kurangi emisi

Direktur PT Nestle Indonesia, Jean-Luc Marc C. De Vuyst menyatakan bahwa Nestle Indonesia memiliki pengalaman yang luas di Indonesia dan hampir semua produk dipasarkan secara lokal sekaligus diproduksi di dalam negeri. 

Ia juga memastikan komitmen Nestle Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari pertanian, dengan fokus pada peta jalan global net zero.

Baca juga: Emirates Caplok Bustanica, Pertanian Vertikal Terbesar di Dunia

Jean-Luc menekankan pentingnya adopsi pertanian regeneratif oleh petani, serta upaya perusahaan untuk memperbaiki lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik dan memanfaatkan mikroorganisme untuk mencernanya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Masjid Jami Soeprapto Soeparno Dibangun, Simbol Inklusi dan Upaya Merawat Nilai-nilai Sosial
Swasta
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam 'Green Job' Energi Surya
Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam "Green Job" Energi Surya
Swasta
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
14 dari 15 Jenis Tarsius Ada di Indonesia, tapi Habitatnya Terus Tergerus
Swasta
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Lahan Kritis Capai 12 Juta Hektare, Kemenhut Beberkan Rencana Mengatasinya
Pemerintah
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Sederet Langkah Pemerintah Genjot EBT untuk Amankan Energi
Pemerintah
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
Resistensi Antimikroba Berpotensi Rugikan Ekonomi Global 100 Triliun Dolar AS
LSM/Figur
OceanX–BRIN–KI Dukung Target Konservasi dan Perikanan Berkelanjutan
OceanX–BRIN–KI Dukung Target Konservasi dan Perikanan Berkelanjutan
LSM/Figur
Biochar Diangkat Jadi Andalan Baru Tekan Emisi GRK
Biochar Diangkat Jadi Andalan Baru Tekan Emisi GRK
Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Pemerintah
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Pemerintah
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
LSM/Figur
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Swasta
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
LSM/Figur
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
Swasta
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau