Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas Perempuan Pastikan Prinsip Kesetaraan dan Partisipasi Inklusif

Kompas.com - 20/04/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan ke-2 yang berlangsung di Kabupaten Badung, Bali, bertujuan memastikan prinsip kesetaraan dan partisipasi inklusif bisa semakin kokoh di Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, munas tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah memberdayakan perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marginal.

"Kami memastikan no one left behind (tidak ada yang tertinggal) berdasarkan prinsip kesetaraan dan partisipasi inklusif," kata Bintang, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (20/4/2024).

Baca juga: Partisipasi Bermakna Perempuan dan Kelompok Rentan Masih Minim

Dia menambahkan, semua pihak terus berusaha agar perempuan tidak sekadar menjadi obyek, melainkan subyek dalam kegiatan pembangunan.

Berbagai perwakilan dari organisasi masyarakat sipil mitra kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat yang inklusif (INKLUSI), desa model dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) binaan Kementerian PPPA serta jaringan organisasi masyarakat yang fokus pada isu perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok marjinal, berkumpul untuk mengikuti Munas Perempuan.

Bintang menuturkan, Munas Perempuan ke-2 adalah keberlanjutan dari kolaborasi antara Kementerian PPPA, Bappenas, organisasi masyarakat sipil, dan INKLUSI.

Menurut dia, program itu tidak terlepas dari komitmen pemerintah kabupaten atau kota yang memberikan perhatian besar pada isu perempuan dan anak.

Baca juga: Berdayakan Perempuan dalam Pariwisata, Tokoh Dunia Hadir di Bali

“Saya salut pada perubahan besar kelompok perempuan yang kini dipandang sebagai bagian dari pelaku pembangunan, banyak didengar pendapatnya, memiliki keberanian menyampaikan program dan solusi mulai dari tingkat desa hingga pusat, bermanfaat, dan mandiri finansial," kata Bintang.

Dia juha mengapresiasi setiap pencapaian dan tekad besar dari kelompok perempuan yang memiliki hati tulus untuk mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan, termasuk kekerasan seksual.

Saat ini, isu kekerasan masih menjadi pekerjaan besar pemerintah. Oleh karena itu, sembilan agenda dalam musyawarah itu diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah daerah sebagai pengambilan kebijakan dan program perjuangan isu-isu perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok marjinal.

Salah satu peserta, Serni Harita dari Komunitas PERMAMPU Nias, menceritakan keberhasilan perempuan di kampungnya memanfaatkan koperasi simpan pinjam sebagai kendaraan ekonomi dan politik perempuan.

Aset koperasi simpan pinjam mereka kini telah mencapai Rp 47 miliar. Bahkan, mereka menganggarkan Rp 1 miliar dari sisa hasil usaha untuk mendidik perempuan dan membantu perempuan korban kekerasan.

Baca juga: Keterwakilan Perempuan Level DPR RI di Bawah Rata-rata Dunia

"Kami berjuang melalui koperasi simpan pinjam, kami belajar banyak hal mulai dari mandiri ekonomi hingga politik memberdayakan perempuan. Bahkan, kami bisa mengambil keputusan dalam musyawarah, sesuatu yang dulu sulit dilakukan," kata Serni.

Rangkaian Munas Perempuan ke-2 dimulai pada 26 Maret 2024 secara daring yang menghasilkan usulan dan rekomendasi terhadap sembilan isu yang diperkuat dengan data kuantitatif dan kualitatif.

Kegiatan itu berhasil menjangkau 477 desa, 163 kabupaten, dan 35 provinsi serta melibatkan lebih dari 4.000 partisipan.

Munas Perempuan merupakan rangkaian peringatan Hari Kartini yang juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Badung, 11 mitra INKLUSI bersama 117 sub mitra lokal.

Kegiatan itu mengusung tema Suara Akar Rumput dalam Membangun (untuk Merawat) Indonesia “Perempuan Bagi Bumi Pertiwi”.

Baca juga: Perempuan Berperan Besar Memitigasi Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau