KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen Proyek Integrated Actions in the Energy and Forestry and Other Land Use Sectors (INET-ZERO).
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan, INET-ZERO bertujuan untuk memperkuat sinergi antar institusi dan mengkatalisis investasi untuk mencapai target Net Zero Nature-Positive.
Target tersebut dilandasi oleh komitmen global untuk pencegahan perubahan iklim, pemeliharaan keanekaragaman hayati (CBD), dan penanggulangan degradasi lahan (UNCCD).
Baca juga: Pengembangan PLTP Disebut Tak Beri Ekonomi Berganda bagi Masyarakat Lokal
Agus menyampaikan, proyek INET-ZERO didukung oleh Global Environment Facility (GEF).
Dalam menyusun dokumen INET-ZERO, salah satu yang dilakukan adalah melakukan kunjungan studi ke area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Jawa Barat.
PLTP Kamojang dipilih sebagai salah satu rujukan untuk menyusun dokumen INET-ZERO, terutama dalam mempelajari pengelolaan keanekaragaman hayati.
"Dan manajemen sosial-lingkungan di sekitar wilayah pembangkit," kata Agus di Jakarta dalam siaran pers yang dikutip Jumat (19/4/2024).
Baca juga: PGE dan Chevron Kembangkan WKP Way Ratai di Lampung, Berencana Bangun PLTP
Agus menyampaikan, tim penyusun dokumen INET-ZERO melakukan kunjungan lapangan ke PLTP Kamojang pada 15 Maret 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Analis Lingkungan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Syalva Taskia mengungkapkan PLTP Kamojang di Indonesia sangat didukung oleh aspek keseimbangan alam.
Terlebih, area Kamojang merupakan salah satu area potensi pemanfaatan panas bumi yang spesial dan tentu dapat diandalkan secara berkelanjutan.
"Aktivitas pembangkit listrik di area PLTP Kamojang sangat didukung oleh alam dan diseimbangkan dengan manajemen sosial dan lingkungan, aktivitas proyek dengan alasan kerusakan lingkungan tentu sangat tidak relevan," ujarnya.
Baca juga: Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Tingkat keberlanjutan PLTP Kamojang tercermin dari proyek manajerial lingkungan yang mencakup pemanfaatan langsung di tiga sektor unggulan di PGE.
Pertama, keanekaragaman hayati dan pembangunan masyarakat. Kedua, pemanfaatan lahan dan Geothermal Information Center. Ketiga, unit Produksi hidrogen hijau.
Dalam sektor pengembangan komunitas dan biodiversitas, PGE memiliki program bertajuk keanekaragaman hayati yang melibatkan masyarakat lokal serta beberapa stakeholder lainnya.
Ini mencakup Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) yang berdiri sejak 2014, program Edu-Nursery Plant serta revegetasi di Wilayah Kerja Panasbumi (WKP), serta pengembangan inovasi dan studi keanekaragaman hayati melalui Geothermal Information Center.
Baca juga: Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya