Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Masyarakat di Posyandu Jadi Kunci Penurunan Stunting

Kompas.com - 30/04/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, partisipasi masyarakat di pos pelayanan terpadu (posyandu) menjadi kunci penurunan stunting.

Menurut Teguh, setiap jadwal posyandu perlu dihadiri dan didukung oleh keluarga agar upaya penurunan stunting bisa berjalan, sebagaimana dilansir Antara, Senin (29/4/2024).

Teguh menyampaikan hal tersebut dalam rangkaian memperingati Hari Posyandu Nasional yang jatuh setiap 29 April.

Baca juga: Jumlah Keluarga Berisiko Stunting Menurun 1,2 Juta

Menurutnya, partisipasi ibu hamil perlu ditingkatkan apabila ingin menyukseskan program-program di posyandu.

"Artinya, ibu hamil harus datang. Ibu dengan bayi di bawah dua tahun (baduta) harus hadir, untuk diperiksa berat, tinggi badan, lingkar kepala, dan aspek-aspek lainnya. Jadi kuncinya ayolah datang ke posyandu untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak, termasuk mencegah stunting," ujar dia.

Teguh menambahkan, dalam upaya penurunan stunting, posyandu juga mesti mampu meningkatkan cakupan partisipasi masyarakat.

Baca juga: Hasilkan Data Stunting Sesuai, Pengukuran Balita di Posyandu Harus Seragam

"Jadikan posyandu sebagai pusat pelayanan dasar keluarga atau masyarakat yang berbasis di masyarakat paling bawah, gotong royong itulah posyandu," tuturnya.

Menurutnya, apabila kegiatan posyandu dijalankan dengan baik dan benar, maka stunting dapat dikelola dengan baik, karena termasuk salah satu bagian pencegahan.

"Contoh, posyandu itu kan sasaran utamanya ibu hamil. Standar operasional prosedurnya disarankan untuk percepatan penurunan stunting, paling tidak enam kali untuk pemeriksaan ibu hamil yang sebelumnya empat kali. Ini kan dilakukan di posyandu," kata dia.

Baca juga: Turunkan Stunting, Banjar Jadi Percontohan Kampung KB 2024

Ia juga menjelaskan bahwa program-program BKKBN telah terintegrasi dengan posyandu sejak tahun 1988.

"Sejak awal, tahun 1988 sebenarnya sudah ada integrasi itu, melalui program keluarga berencana, karena posyandu itu kan programnya kesehatan ibu, anak, termasuk bayi, balita, imunisasi, ada keluarga berencana. Artinya, integrasi BKKBN dengan posyandu sudah sejak awal dilakukan," ucap Teguh.

Ia menambahkan sejak tahun 1985, tanggal 29 April sudah dicanangkan sebagai Hari Posyandu Nasional, sekaligus menandai peresmian pembentukan posyandu oleh Presiden Soeharto.

Baca juga: Ini 3 Langkah Kenali Stunting Menurut Dokter Anak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam  2 Tahun Ke Depan

80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam 2 Tahun Ke Depan

Pemerintah
WWF Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Beyond Wildlife

WWF Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Lewat Kampanye Beyond Wildlife

Pemerintah
Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Pemerintah
Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Pemerintah
Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 pada 2025

Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 pada 2025

Pemerintah
Perdagangan Karbon Lintas Negara Bawa Kesempatan Sekaligus Tantangan bagi Pelaku Usaha Indonesia

Perdagangan Karbon Lintas Negara Bawa Kesempatan Sekaligus Tantangan bagi Pelaku Usaha Indonesia

Swasta
Restorasi Lahan Perlu Libatkan Masyarakat Adat Lebih Banyak

Restorasi Lahan Perlu Libatkan Masyarakat Adat Lebih Banyak

LSM/Figur
COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

LSM/Figur
Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau