Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Kompas.com - 15/05/2024, 12:29 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-48 2024 dengan mengangkat tema “Gaining Momentum to Advance Sustainable Energy Security in Indonesia and the Region”.

Sesuai dengan tema tahun ini, IPA Convex 2024 menyoroti peran penting industri hulu migas di Indonesia dalam memastikan ketersediaan energi (energy security) di era transisi energi dan potensi Indonesia terhadap negara lain di kawasan regional.

"Gaining momentum. Ini waktu yang penting, bahwa kita mau melakukan dekarbonisasi karena seluruh pemikiran global demikian, tapi kita (juga harus) punya ketahanan energi," ujar Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong dalam konferensi pers IPA Convex 2024 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Air, Kekeringan, dan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Ia menjelaskan bahwa ketahanan energi sangat diperlukan. Namun, ketersediaan energi non fosil atau energi terbarukan (EBT) masih belum benar-benar mampu menggantikan kebutuhan ketahanan energi. 

"Jadi dua hal itu, bagaimana bisa membuat investasi lebih naik agar bisa menjaga energy security, sambil mengurangi emisi," imbuhnya. 

Dorong eksplorasi migas

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam pembukaan IPA Convex 2024 menyampaikan bahwa kebutuhan energi yang terus meningkat mendorong industri hulu migas untuk mengamankan pasokan energi.

Untuk itu, eksplorasi migas akan semakin digenjot demi mencapai ketahanan energi dan mendukung kebutuhan energi nasional.

Ia menyampaikan, saat ini pemerintah terus menawarkan blok-blok migas potensial dilengkapi dengan insentif untuk menstimulus para pelaku usaha agar berinvestasi di sektor migas. Contoh insentifnya berupa fasilitas pajak serta term and condition yang lebih menarik.

Baca juga: DKI Jakarta Menuju Kota Berkelanjutan, Bangun Ekonomi Hijau

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan perbaikan regulasi juga terus dilakukan. Sebagai contoh, saat ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan revisi Peraturan Pemerintah No 27 dan 53 tahun 2017.

"Revisi ini bertujuan untuk meningkatkan keekonomian proyek migas," ujar Arifin. 

Ia menilai, bagi Indonesia, keberadaan gas bumi dapat menjadi solusi dalam penyediaan energi bersih demi mencapai target Net Zero Emission atau emisi nol bersih. Caranya dengan mengimplementasikam strategi untuk menekan emisi.

"Ini dilakukan melalui penerapan teknologi seperti carbon capture storage atau carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS)," terang dia.

Arifin menekankan, semua rencana dan proyek hulu migas akan bisa terwujud dengan adanya kolaborasi semua pihak. Untuk itu, IPA Convex 2024 diharapkan menjadi jembatan kolaborasi yang mampu memaksimalkan potensi sumber daya migas yang diyakini masih besar.

"Sangat penting meningkatkan kolaborasi, kemitraan untuk menghadapi tantangan di industri hulu migas yakni memenuhi kebutuhan energi sekaligus menekan emisi. Saya undang semua untuk secara aktif berkontribusi meningkatkan investasi, cadangan migas serta mewujudkan target penurunan emisi," kata Arifin.

IPA Convex 2024

Sebagai informasi, stakeholder sektor minyak dan gas bumi (migas) hadir dalam gelaran akbar The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex) 2024. Acara ini digelar selama tiga hari yakni Selasa (14/5/2024) hingga Kamis (16/5/2024) di ICE BSD, Tangerang, Banten. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Pemerintah
Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Pemerintah
Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

LSM/Figur
RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

LSM/Figur
AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau