"Gas memiliki peran penting dalam banyak aspek perekonomian kita. Kita harus mengintensifkan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di seluruh aset hulu dan pembangunan," ujar dia.
Yuzaini juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Indonesia yang menyediakan regulasi khusus terkait penerapan teknologi CCS.
"Kebijakan-kebijakan ini adalah yang pertama di Asia. Indonesia memiliki posisi yang baik untuk menjadi pemimpin regional dalam CCS," imbuhnya.
Oleh karena itu, Menteri ESDM menegaskan pentingnya kerja sama dan kolaborasi mengurangi emisi, serta mengajak peserta IPA Convex 2024 untuk berkontribusi aktif memenuhi cadangan produksi minyak dan gas bumi, namun tetap berkomitmen terhadap penurunan emisi.
"Saya mengajak seluruh peserta (pelaku industri migas) berkontribusi aktif untuk mengedepankan kerja sama dalam upaya peningkatan investasi, cadangan, dan produksi migas dengan tetap mempertimbangkan target penurunan emisi," pungkas Arifin.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya