KOMPAS.com - Kontribusi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan meningkat 30 persen pada 2023 dibandingkan 2022.
Temuan tersebut mengemuka dalam publikasi terbaru lembaga think tank Ember Climate berjudul Global Electricity Review yang dirilis baru-baru ini.
Ember Climate menyebutkan, perkembangan tersebut mayoritas disumbang oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca juga: Bukan Cuma Energi Terbarukan, Green Jobs Cakup Semua Sektor
Pesatnya perkembangan PLTS dan PLTB tersebut membawa asa tercapainya peningkatan tiga kali lipat energi terbarukan pada 2030.
"Peningkatan kapasitas PLTS pada 2023 benar-benar membuka kemungkinan bahwa kita dapat mencapai target energi terbarukan pada 2030," kata direktur wawasan global Ember Climate Dave Jones, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (7/5/2024).
Laporan tersebut memperkirakan, pertumbuhan energi terbarukan yang berkelanjutan akan menyebabkan produksi listrik dari bakar fosil turun 2 persen pada 2024.
Baca juga: Harga Baterai Dunia Anjlok 90 Persen, Penetrasi Energi Terbarukan Makin Luas
Selain itu, produksi listrik dari bakar fosil secara keseluruhan diproyeksikan menjadi kurang dari 60 persen produksi listrik global untuk pertama kalinya setidaknya sejak 2000.
"Penurunan penggunaan bahan bakar fosil di sektor ketenagalistrikan pada tingkat global kini tidak dapat dihindari, sehingga menyebabkan penurunan emisi sektor ini," kata laporan dari Ember.
Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi di sektor ketenagalistrikan dipandang penting untuk memenuhi target iklim global.
Baca juga: Perusahaan Listrik Global Bakal Lipatgandakan Energi Terbarukan 6 Tahun Lagi
Lebih dari 100 negara pada KTT iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan tiga kali lipat pada 2030.
Di satu sisi, agar target peningkatan tiga kali lipat energi terbarukan dapat berjalan mulus, diperlukan juga investasi di jaringan listrik.
Pasalnya, sambungan jaringan listrik yang mendukung energi terbarukan sangat dibutuhkan.
Selain itu, Ember Climate mendesak diatasinya berbagai isu dalam perizinan untuk proyek-proyek energi terbarukan yang baru.
Baca juga: ATW Solar Dukung Realisasi TKDN Energi Terbarukan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya