Kearifan lokal ini menjadi perpustakaan peradaban yang sangat besar dan menjadi pembelajaran serta bisa berkontribusi bagi masyarakat global.
Baca juga: Dikenalkan Basuki Saat Kongres Air Dunia di China, Ini Sistem Irigasi Subak Bali
"Apabila kita mau mempelajari khazanah itu dengan baik, saya yakin, kita semua akan bisa menemukan solusi atas permasalahan air yang kita hadapi saat ini," jelas Hilmar.
Dia menambahkan, Bali telah memiliki basis nilai pengelolaan air yakni solidaritas dan konektivitas.
Mereka yang hidup di hilir dan menikmati air dari hulu, juga harus bisa berterima kasih dengan masyarakat di hulu.
Menurut dia, isu pengelolaan air sangat kompleks karena perlu penanganan komprehensif dan dibutuhkan kerja sama lintas negara.
Subak bisa menjadi contoh yang baik karena sistem pengelolaan air ini menawarkan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Baca juga: Museum Subak di Bali: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya