Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2024, 22:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Ciputra Jakarta tampil sebagai perguruan tinggi pertama penghasil entrepreneur  yang mahir kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Direktur Ciputra Pendidikan Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M., menekankan komitmen Ciputra Group yang ingin memberikan wadah bagi siswa-siswi berprestasi.

“Kami ingin siswa berprestasi Indonesia memilih berkuliah di Indonesia bukan hunting kampus luar negeri, karena mayoritas yang keluar negeri ini akhirnya banyak yang tidak kembali ke Indonesia. Jadinya kita kehilangan talenta-talenta unggul,” tutur Denny saat groundbreaking Universitas Ciputra Jakarta (UCJ), Rabu (22/5/2024).

Ada banyak program studi yang dibuka di Universitas Ciputra Jakarta, salah satunya yang paling banyak peminatnya adalah International Business Management.

Baca juga: AI Jadi Suntikan Energi bagi Penelitian Medis di Indonesia

Semua mata kuliah semua program studi akan ditingkatkan dan mengacu pada konsep pendidikan yang berbasis AI.

Campus Director Universitas Ciputra Winarto Poernomo, S.E., M.M, menambahkan, sistem pembelajaran akan banyak mengintegrasi dunia pengetahuan dan prakteknya.

Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya mengetahui tapi juga menjadi pelaku selama kuliah.

Menurut Winarto, garis masa depan mahasiswa sudah dijalankan saat masa berkuliah bukan setelah lulus kuliah.

Misalnya, startup business, yang sudah sejak awal kuliah diarahkan pada kegiatan dan aktivitas yang mendukung prototipe bisnis.

“Sedangkan pengalaman di industri dimulai sejak saat mahasiswa mengikuti masa orientasi dan lanjut ke Semester 1 sampai dia lulus," imbuh Winarto.

Baca juga: Perubahan Iklim dan AI Jadi Ancaman Pembangunan Global

Ada dua kategori pengalaman di industri yang diberikan yaitu yang pertama adalah sistim project based di mana mahasiswa mengerjakan satu paket tugas yang memberikan dia kesempatan berinteraksi di lapangan.

Kedua adalah peningkatan kapasitas dari model magang konvensional menjadi Project Based Internship.

Mahasiswa tidak hanya datang setiap hari di perusahaan kemudian menunggu perintah, melainkan mereka sudah punya agenda sendiri melakukan analisa dan dapat memberikan usulan inovasi yang sudah disepakati dengan supervisornya.

Bahkan, untuk mahasiswa-mahasiswa terpilih sudah disiapkan jalurnya, sambil kuliah bisa bekerja secara remote di luar negeri, sehingga mereka merasakan bagaimana kerja bersama orang Singapura,Hong Kong, atau Eropa.

Direktur Akademik UC Jakarta Eddy Yusuf, PhD menjelaskan, berbagai instansi bekerjasama dengan Universitas Ciputra jakarta dalam mendukung pembelajaran.

Jejaring yang akan digunakan mengadopsi skema three in one, yang artinya jejaring dunia pendidikan yang sudah dimiliki Universitas Ciputra Jakarta sejak 2005 diberdirikan kepada mahasiswa.

Kedua adalah Ciputra Group sebagai jejaring utama baik nasional dan internasional juga akan memberikan portfolio yang sangat bervariasi mulai dari perumahan, mall, media, rumah sakit, asuransi, semua.

Ketiga, lapisan luar dari Ciputra Group, di mana semua jejaring bisnis yang ada juga akan diberikan mulai dari perbankan, retail nasional maupun International.

Sebagai informasi, Iniversitas Ciputra Jakarta dibangun di atas luas tanah 10.000 meter persegi. Direncanakan pembangunan konstruksi fisik selesai pada tahun 2026.

Kampus ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran seperti Artificial Intelligence Lounge, Startup Plaza, Podcast Lab, Library of Knowledge and Technology, Business Simulation Lab, Computer and Artificial Intelligence Lab.

Kemudian Theater and performance Hall, Auditorium, Indoor Parking, Investment Lab, Culinary Business Lab, Limbo Green Screen Photo and Videography Lab, Creativity Lab, Virtual Office Lab.

Denny melihat, mahasiswa pada era keterbukaan informasi, dan era AI sudah melakukan metamorfosa dari yang biasanya disebut peserta didik sekarang mungkin lebih cocok mereka ini disebut pembelajar aktif, artinya mereka sendiri bisa punya akses untuk belajar mandiri.

Baca juga: WWF Bali Sahkan Deklarasi Menteri, Dorong Pengelolaan Air di Pulau-pulau Kecil

Mereka butuh wahana belajar yang berbeda, kampus kalau tidak akomodir ini nanti lulusannya  akan menjadi prematur masuk industri yang sudah berevolusi.

Universitas Ciputra Jakarta mengakomodasi hal ini dengan model project based yang diintegrasikan dengan industri dan juga integrasi AI pada kurikulum.

Dengan demikian output yang diharapkan adalah alumni yang sudah menjadi power user AI  apapun bidangnya, selalu melakukan analisa industri, inovasi-inovasi bisnis, dan praktik percntohan.

Mereka sudah punya portfolio sudah pernah melakukan bukan cuman level tahu teori cara melakukannya tapi tidak pernah ada bukti pengalaman pernah melakukan.

UC Jakarta juga mempersiapkan program Global Classroom yaitu mahasiswa nanti bisa memilih untuk belajar dari praktisi-praktisi dunia misalkan belajar bisnis dan masak menggunakan modul belajar.

"Hal ini memberikan pembelajaran adalah master chef michelin star tingkat dunia. Atau misalkan lagi belajar negosiasi dari praktisi FBI yang sudah puluhan tahun menjadi hostage negosiator atau ahli negosiasi FBI untuk terorisme,” pungkas Denny

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Kualitas Produk UMKM Samarinda, BCA Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal

Tingkatkan Kualitas Produk UMKM Samarinda, BCA Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal

Swasta
Temuan Survei UNDP: 86 Persen Masyarakat Ingin Pemerintah Indonesia Perkuat Aksi Iklim

Temuan Survei UNDP: 86 Persen Masyarakat Ingin Pemerintah Indonesia Perkuat Aksi Iklim

LSM/Figur
Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia Dorong Kolaborasi ESG

Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia Dorong Kolaborasi ESG

Swasta
Lab Penyimpanan Darah Tali Pusat Cordlife Persada Penuhi Standar Internasional

Lab Penyimpanan Darah Tali Pusat Cordlife Persada Penuhi Standar Internasional

Swasta
Tiga Grup Media Luncurkan AEPIC, Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia

Tiga Grup Media Luncurkan AEPIC, Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia

Swasta
Pengukuran Serentak Intervensi Stunting Baru Capai Separuh dari Target

Pengukuran Serentak Intervensi Stunting Baru Capai Separuh dari Target

Pemerintah
Bedah Telerobotik Bantu Masalah Akses dan Kekurangan Dokter Spesialis

Bedah Telerobotik Bantu Masalah Akses dan Kekurangan Dokter Spesialis

Swasta
Emisi Sektor Energi 2023 Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Emisi Sektor Energi 2023 Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

LSM/Figur
Patahkan Mitos, Restorasi Gambut di Indonesia Tembus 5,5 Juta Hektar

Patahkan Mitos, Restorasi Gambut di Indonesia Tembus 5,5 Juta Hektar

Pemerintah
3 Upaya Memangkas Emisi Sektor Industri

3 Upaya Memangkas Emisi Sektor Industri

LSM/Figur
Alam dan Ekosistem Baik, Populasi Orangutan di TN Sebangau Meningkat

Alam dan Ekosistem Baik, Populasi Orangutan di TN Sebangau Meningkat

Pemerintah
Transaksi Ekonomi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Capai Rp 1,13 Triliun

Transaksi Ekonomi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Capai Rp 1,13 Triliun

Pemerintah
Pelatihan Pembuatan Tas Rajut Terus Berlanjut, Bantu Ekonomi Ibu Rumah Tangga

Pelatihan Pembuatan Tas Rajut Terus Berlanjut, Bantu Ekonomi Ibu Rumah Tangga

Swasta
Kontak Erat di Rumah Risiko Terbesar Penularan TBC pada Anak

Kontak Erat di Rumah Risiko Terbesar Penularan TBC pada Anak

Pemerintah
Kendaraan, Pembakaran, hingga Pabrik Penyebab Udara Jabodetabek Buruk

Kendaraan, Pembakaran, hingga Pabrik Penyebab Udara Jabodetabek Buruk

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com