Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Portugal Kolaborasi untuk Penyediaan Air hingga Sanitasi

Kompas.com - 24/05/2024, 18:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Portugal berkolaborasi untuk melakukan transformasi di sektor penyediaan air serta sanitasi.

Hal ini ditandai lewat penandatanganan kesepakatan hasil pertemuan atau minutes of meeting yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Aguas de Portugal selaku perusahaan milik negara Portugal yang bekerja secara komersial dalam mengoperasikan sektor air, Bank Dunia, dan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi).

Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan pada special session World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Kamis (23/5/2024).

Ketua Umum Perpamsi Lalu Ahmad Zaini menjelaskan, ada empat tujuan dari kolaborasi tingkat global tersebut.

Pertama, untuk memperkuat kolaborasi antara para pihak dalam mengidentifikasi kebijakan, regulasi, dan institusi yang diperlukan untuk transformasi air minum dan sanitasi di Indonesia.

Kedua, Portugal setuju untuk mendukung secara teknis dalam meningkatkan kinerja air minum dan sanitasi di Indonesia.

Ketiga, memberikan dukungan terkait dengan reformasi kebijakan, regulasi, dan peraturan melalui pilot project.

Keempat, kolaborasi dengan National Urban Water Supply (NUWAS) melalui program dari Bank Dunia.

Baca juga: Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu

"Beberapa usulan yang kita sampaikan ke pemerintah antara lain, adanya undang-undang air minum dan sanitasi mengingat cakupan kita yang sangat rendah. Selanjutnya, adanya Kementerian Air dan Sanitasi dan perlunya badan regulator air minum," kata Zaini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini layanan sanitasi di Indonesia kurang dari 15 persen dengan pasokan air juga masih kurang dari 50 persen.

Sementara pemerintah menargetkan Indonesia bisa mencapai masa kejayaan atau Indonesia Emas pada tahun 2045, termasuk di sektor air.

Oleh karena itu, Menteri Basuki mengajak pemerintah daerah dan pengelola air minum untuk mengumpulkan gagasan tentang reformasi kelembagaan.

"Melalui hal ini saya betul-betul mengajak Bapak Ibu sekalian untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Jika kita kompak, saya percaya dengan semangat kita dapat menggapai Indonesia Emas di sektor air. Sekali lagi kuncinya satu, yaitu reformasi kelembagaan," tegas Menteri Basuki.

Di sisi lain, terdapat tantangan dalam pengelolaan air minum, yakni terbatasnya anggaran dan kapasitas kelembagaan karena kinerja 136 dari 393 BUMD air minum dinilai kurang optimal.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Swasta
Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pertanian Tak Berkelanjutan Sebabkan Degradasi Lahan, Arab Saudi Luncurkan Agenda Aksi Riyadh

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Desa Sejahtera Astra Boja Farm Berhasil Ekspor Hasil Pertanian Organik

Pemerintah
Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Desa Sejahtera Astra, Dukung Ekonomi Masyarakat yang Ramah Lingkungan

Swasta
Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Australia Berpotensi Jadi Pemimpin Dunia dalam Industri Besi Hijau

Pemerintah
COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

LSM/Figur
Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

Di Forum Dunia, Petani Gurem Dapat Perhatian Serius

LSM/Figur
Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

Hampir Semua Es Laut Arktik Diperkirakan Bisa Mencair pada Musim Panas 2027

LSM/Figur
Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Bisakah Serangga Jadi Solusi Limbah Plastik Dunia?

Pemerintah
Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

Pegiat Lingkungan Raih Penghargaan Kehati Award 2024

LSM/Figur
Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Stadion FIFA hingga 800 Juta Dollar AS

Pemerintah
Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

LSM/Figur
Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Tantangan Konservasi di Indonesia, Mulai dari Pendanaan hingga Kebakaran

Pemerintah
42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

42 Perusahaan Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2024

Pemerintah
Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Anggaran Konservasi Turun Rp 300 Miliar dalam APBN 2025

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau