JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah siap menggelontorkan Rp 3 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengembangkan akses air minum dan sanitasi pada tahun 2024.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, hal ini menyusul adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
"Dengan alokasi anggaran Rp 6 triliun, baru tersedia Rp 3 triliun pada tahap I," tutur Menteri Basuki pada special session World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Kamis (23/5/2024).
Inpres tersebut dibentuk sebagai upaya Indonesia mencapai target Sustainable Development Goals (SGDs) dan visi Indonesia Emas 2045.
Basuki menegaskan bahwa pelaksanaan inpres tersebut bukan untuk membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru.
"Tetapi mengoptimalkan IPA yang idle capacity untuk disalurkan pada sambungan rumah (SR)," imbuh Basuki.
Baca juga: Pemenuhan Air dan Sanitasi Masih Terbatas di Jawa, RI Perlu Terobosan
Sementara saat ini, layanan sanitasi di Indonesia kurang dari 15 persen dengan pasokan air juga masih kurang dari 50 persen.
Oleh karenanya, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan hasil pertemuan (Minutes of Meeting) terkait transformasi sektor air minum menuju Indonesia Emas 2045 dengan 100 persen cakupan air minum jaringan perpipaan kepada masyarakat.
Kesepakatan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas.
Selain itu, Kementerian PUPR, Aguas de Portugal selaku perusahaan milik negara Portugal yang bekerja secara komersial dalam mengoperasikan sektor air, Bank Dunia, dan Perpamsi juga menandatangani Minutes of Meeting terkait kolaborasi transformasi sektor penyediaan air dan sanitasi di Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya