Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanam Mangrove Secara Masif Jadi Upaya Lindungi Pesisir

Kompas.com - 28/05/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Aksi penanaman mangrove yang dilakukan oleh sejumlah pihak mulai dari masyarakat, pemerintah, maupun sektor swasta diperlukan untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman perubahan iklim.

Peneliti Bidang Oseanografi Terapan dan Manajemen Pesisir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo mengatakan, mangrove memiliki segudang manfaat.

"Mangrove bisa sebagai sabuk hijau, tempat pemijahan ikan, dan bisa dimanfaatkan masyarakat dari sisi ekonomi dengan mengambil getah untuk batik dan buah menjadi camilan," kata Widodo, sebagaimana dilansir Antara, Senin (27/5/2024)

Baca juga: Indonesia-Suriname Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove dan Lindungi Pesisir

Widodo menuturkan, fenomena perubahan iklim masih menjadi bahasan yang selalu hangat, terutama bagi Jakarta.

Peta kerentanan pesisir yang diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, daerah pesisir Jakarta berwarna merah dengan tinggi gelombang laut relatif kecil sekitar 40 sentimeter.

Menurutnya, kombinasi teknologi sangat diperlukan untuk menanam mangrove.

Struktur pengaman pantai yang dibangun tegak lurus terhadap garis pantai atau disebut groin dibangun di Pantai Marunda, Jakarta Utara.

Baca juga: Separuh Hutan Mangrove di Dunia Terancam Rusak karena Ulah Manusia

Struktur groin menahan sedimen yang bergerak di sepanjang Pantai Marunda. Sedimentasi yang menumpuk itu lantas menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan pepohonan mangrove.

"Groin selain menjebak sedimen juga memecah gelombang. Struktur itu memberikan kesempatan kepada mangrove yang masih muda untuk tumbuh berkembang dan semakin subur," kata Widodo.

Data citra satelit selama 22 tahun tentang pesisir Pantai Marunda memperlihatkan fisiografi yang mengalami perubahan cukup signifikan.

Pada Oktober 2000, Pantai Marunda memiliki garis pantai yang masih utuh dan keberadaan tambak-tambak yang berjejer di tepian.

Sembilan tahun kemudian, bagian timur pantai sudah terkikis dan muncul pemukiman penduduk di sebelah barat.

Baca juga: Jaga Kelestarian Bumi, Acer Dedikasikan 1.000 Mangrove Buat Wonorejo

Pada 2011, groin dibangun dan membentuk daratan. Bagian tambak sebelah timur semakin mengalami pendangkalan akibat sedimen yang terjebak struktur groin.

Pada Mei 2012, tambak yang terkikis mulai ditumbuhi beberapa mangrove. Jumlah mangrove dan pemukiman semakin menjamur dari tahun ke tahun.

Pada 2016, reklamasi mandiri dilakukan membuat kawasan barat Pantai Marunda yang sebelumnya menjadi pemukiman menjadi kosong.

Setelah empat tahun berselang, pada 2020, mangrove kian melebar dan menutupi Pantai Marunda.

Pepohonan mangrove membentuk ekosistem kompleks yang melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan iklim.

Baca juga: FedEx Berencana Merestorasi Mangrove di Area 10 Hektar Bengkalis

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
Dukung Dunia Pendidikan, BRI Peduli Salurkan Bantuan Rp 500 Juta kepada SDN di Bogor
BUMN
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
Riset: Tips Jitu Percepat Transisi Energi adalah Kolab dengan China
LSM/Figur
Lewat Label 'Kota Kotor', KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Lewat Label "Kota Kotor", KLH Dorong Perbaikan Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
Pertamina Port Logistik Gelar Aksi Transplantasi Terumbu Karang dan Pembersihan Sampah di Kepulauan Seribu
BUMN
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Bank Lokal Ternyata Lebih Tangguh dan Bermanfaat dalam Krisis Iklim
Swasta
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Konsep Baru Adipura: Yang Gagal Kelola Sampah Bakal Dapat Predikat Kota Kotor
Pemerintah
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Transparansi ESG Jadi Sorotan Baru Dunia Usaha, Bagaimana di Tanah Air?
Swasta
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pantau Konsumsi Energi AI, IEA Resmikan Observatorium Khusus
Pemerintah
KKP Minta Komdigi 'Take Down' Situs Jual Beli Pulau Indonesia
KKP Minta Komdigi "Take Down" Situs Jual Beli Pulau Indonesia
Pemerintah
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
Dorong Logistik Berkelanjutan, KAI Logistik Tanam 500 Mangrove
BUMN
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
KKP Bantah Isu 4 Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional
Pemerintah
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
Studi Baru Sebut Larangan Kantong Plastik Ampuh Kurangi Penggunaan
LSM/Figur
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Kompleksitas Sawit di Tesso Nilo adalah Buah Ketidaktegasan Pemerintah
Pemerintah
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Komisi Eropa Berencana Batalkan Penyusunan Regulasi Anti-Greenwashing
Pemerintah
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Lawan Krisis Iklim, BRIN Genjot Pemuliaan Tanaman Buah Pakai Speed Breeding
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau