Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Dukung Pemerintah Tekan Stunting, PT GNI dan PT SEI Berikan Makanan Tambahan dan Bangun Kebun Gizi untuk Balita serta Ibu Hamil

Kompas.com, 3 Juni 2024, 19:38 WIB
Tim Konten,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stunting atau gagal tumbuh masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang dihadapi oleh Indonesia. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia pada 2023 masih berada di angka 21,5 persen. 

Angka tersebut melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang seharusnya berada di bawah 20 persen, serta target Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menetapkan batas maksimum 14 persen pada 2024.

Apabila tidak segera diatasi, stunting dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak.

Untuk itu, penanganan stunting menjadi salah satu poin penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Menyadari pentingnya pencegahan stunting sejak dini, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bersama PT Stardust Estate Investment (SEI) mengambil langkah proaktif dengan membagikan Paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil

Kegiatan digelar di tiga desa yang berada di lingkar industri, yakni Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang juga selaras dengan asas SDGs, yakni “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan gizi yang baik, serta mendorong pertanian berkelanjutan”.

“Kesehatan masyarakat sekitar menjadi salah satu fokus utama kami. Kegiatan ini juga upaya dalam mendukung pemerintah untuk terus menekan angka stunting di Indonesia dan bentuk implementasi atau kontribusi perusahaan dalam SDGs,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (3/6/2024).

Sebagai informasi, PMT yang dibagikan kepada balita dan ibu hamil berisi susu, ayam, telur, tempe, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.

Selain PMT, PT GNI juga memberikan kolam ikan portabel untuk budidaya ikan lele dan bibit tumbuhan untuk pembangunan kebun gizi.

Mellysa menambahkan bahwa pihaknya mengharapkan, kegiatan yang digelar mampu meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya gizi seimbang pada masa pertumbuhan anak.

Para ibu hamil juga dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang nutrisi yang diperlukan selama kehamilan. 

“Semoga kegiatan ini dapat membantu masyarakat di sekitar lingkar industri untuk mendapatkan fasilitas maupun edukasi terkait dengan kesehatan khususnya nutrisi dan gizi seimbang untuk balita dan ibu hamil,” imbuhnya.

Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan di Desa Bunta DOK. PT GNI Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan di Desa Bunta

Kegiatan PMT dari PT GNI disambut baik oleh para warga. Salah seorang ibu peserta dari Desa Bungintimbe, Rizky, mengatakan bahwa program iitu bermanfaat karena anak-anak bisa mendapatkan gizi seimbang untuk masa pertumbuhannya.

“Saya terharu karena adanya kepedulian dari PT SEI dan PT GNI serta perhatiannya kepada masyarakat dan warga Desa Bungintimbe, khususnya kepada anak-anak kami. Semoga kedepannya masih akan ada bantuan seperti ini, tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada PT SEI dan PT GNI yang mengadakan program ini,” kata Rizky.

Senada dengan Rizky, salah seorang ibu peserta lain, Rani dari Desa Bunta,  menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dinilainya bermanfaat dan dapat mencukupi gizi di masa kehamilannya. 

“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah nutrisi dan gizi saya selama kehamilan ini. Semoga ke depan, kegiatan (seperti) ini (bisa) terus berlangsung dan berlanjut serta anak-anak di desa ini yang menderita stunting bisa berkurang,” ujar Rani.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau