KOMPAS.com - Stunting atau gagal tumbuh masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang dihadapi oleh Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia pada 2023 masih berada di angka 21,5 persen.
Angka tersebut melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang seharusnya berada di bawah 20 persen, serta target Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menetapkan batas maksimum 14 persen pada 2024.
Apabila tidak segera diatasi, stunting dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak.
Untuk itu, penanganan stunting menjadi salah satu poin penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Menyadari pentingnya pencegahan stunting sejak dini, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bersama PT Stardust Estate Investment (SEI) mengambil langkah proaktif dengan membagikan Paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil.
Kegiatan digelar di tiga desa yang berada di lingkar industri, yakni Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang juga selaras dengan asas SDGs, yakni “Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan gizi yang baik, serta mendorong pertanian berkelanjutan”.
“Kesehatan masyarakat sekitar menjadi salah satu fokus utama kami. Kegiatan ini juga upaya dalam mendukung pemerintah untuk terus menekan angka stunting di Indonesia dan bentuk implementasi atau kontribusi perusahaan dalam SDGs,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (3/6/2024).
Sebagai informasi, PMT yang dibagikan kepada balita dan ibu hamil berisi susu, ayam, telur, tempe, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.
Selain PMT, PT GNI juga memberikan kolam ikan portabel untuk budidaya ikan lele dan bibit tumbuhan untuk pembangunan kebun gizi.
Mellysa menambahkan bahwa pihaknya mengharapkan, kegiatan yang digelar mampu meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya gizi seimbang pada masa pertumbuhan anak.
Para ibu hamil juga dibekali dengan pengetahuan yang memadai tentang nutrisi yang diperlukan selama kehamilan.
“Semoga kegiatan ini dapat membantu masyarakat di sekitar lingkar industri untuk mendapatkan fasilitas maupun edukasi terkait dengan kesehatan khususnya nutrisi dan gizi seimbang untuk balita dan ibu hamil,” imbuhnya.
Kegiatan PMT dari PT GNI disambut baik oleh para warga. Salah seorang ibu peserta dari Desa Bungintimbe, Rizky, mengatakan bahwa program iitu bermanfaat karena anak-anak bisa mendapatkan gizi seimbang untuk masa pertumbuhannya.
“Saya terharu karena adanya kepedulian dari PT SEI dan PT GNI serta perhatiannya kepada masyarakat dan warga Desa Bungintimbe, khususnya kepada anak-anak kami. Semoga kedepannya masih akan ada bantuan seperti ini, tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada PT SEI dan PT GNI yang mengadakan program ini,” kata Rizky.
Senada dengan Rizky, salah seorang ibu peserta lain, Rani dari Desa Bunta, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dinilainya bermanfaat dan dapat mencukupi gizi di masa kehamilannya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah nutrisi dan gizi saya selama kehamilan ini. Semoga ke depan, kegiatan (seperti) ini (bisa) terus berlangsung dan berlanjut serta anak-anak di desa ini yang menderita stunting bisa berkurang,” ujar Rani.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya