Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2024, 18:14 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pentingnya penguatan praktik pariwisata berkelanjutan, di tengah tingginya tantangan yang dihadapi negara-negara dunia akibat perubahan iklim.

Saat menghadiri "121st Session of Executive Council UN Tourism Meeting" di Barcelona, Spanyol, Selasa (11/6/2024), Sandiaga menyebut Indonesia tengah menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim yakni naiknya permukaan air laut.

Hal yang sama juga dialami negara kepulauan kecil dan kepulauan di Asia Tenggara serta Kepulauan Pasifik.

Baca juga: ITIF 2024 Digelar di Jakarta, Tarik Investasi Pariwisata Berkelanjutan

Oleh karena itu, Sandiaga mengatakan perlunya negara-negara di dunia untuk dapat memperkuat praktik-praktik pariwisata berkelanjutan.

"Karenanya penting untuk kita menyoroti dan memastikan praktik pariwisata berkelanjutan. Indonesia tentunya selalu berkomitmen dalam menjalankan upaya-upaya menuju praktik pariwisata berkelanjutan," ujar Sandiaga.

Salah satunya adalah dengan terus mempromosikan praktik pariwisata biru dan pariwisata hijau.

Artinya, pariwisata yang mengutamakan konservasi lingkungan laut dan pesisir, sementara pariwisata hijau menekankan praktik yang bertanggung jawab atas lahan di muka bumi.

Sandiaga juga mengatakan, Indonesia terus mendorong untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi sirkular ke dalam pariwisata dan meminimalkan limbah.

Sekaligus memperkuat peran komunitas termasuk desa wisata, agar mereka semakin sadar dan peka terhadap keberlangsungan lingkungan serta budaya.

"Kami juga secara aktif mempromosikan investasi pariwisata ramah lingkungan yang memprioritaskan pembangunan dan konservasi yang bertanggung jawab," imbuhnya.

Indonesia dewan eksekutif UNWTO

Dalam laporannya di "121st Session of Executive Council UN Tourism Meeting", Sandiaga menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap Indonesia, yang sebelumnya terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNWTO masa jabatan 2023-2027.

Indonesia terpilih sebagai Dewan Eksekutif UNWTO, bersama China, Korea Selatan, dan Jepang, sebagai perwakilan wilayah Asia Timur dan Pasifik.

Baca juga: Di Singapura, Sandiaga Promosikan Pariwisata Kota Pintar dan Kreatif

"Indonesia merasa terhormat menjadi anggota baru terpilih dalam keluarga Dewan Eksekutif UNWTO. Kami sepenuhnya mendukung visi organisasi ini untuk mengembangkan sektor pariwisata, khususnya di bidang-bidang penting yang bersifat keberlanjutan," ujarnya. 

Sebagai anggota dewan eksekutif UNWTO (UN Tourism), Indonesia memiliki tanggung jawab untuk ikut merencanakan program, arah, dan kebijakan UN Tourism.

Dewan eksekutif, memiliki peran penting dalam menentukan arah organisasi secara keseluruhan. Sehingga, isu-isu pariwisata berkelanjutan mendapat perhatian khusus. 

Indonesia disampaikannya juga siap untuk menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam melaksanakan inisiatif-inisiatif tersebut.

"Kami percaya pada kekuatan transformatif dari pariwisata berkelanjutan untuk melindungi lingkungan kita, memberdayakan masyarakat, dan memastikan sektor pariwisata berkembang untuk generasi mendatang," pungkasnya. 

 


https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-hadiri-executive-council-un-tourism-meeting-menparekraf-dorong-penguatan-praktik-pariwisata-berkelanjutan 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau