KOMPAS.com - Penggunaan kantong plastik sekali pakai saat Idul Adha selalu menjadi isu yang terus mengemuka dari waktu ke waktu.
Penggunaan kantong plastik untuk membungkus dan mendistribusikan daging kurban menambah timbulan sampah plastik di lingkungan karena tidak bisa didaur ulang.
Untuk itu, beralih menggunakan wadah ramah lingkungan yang bisa diaur ulang menjadi urgen untuk diterapkan saat Idul Adha.
Dengan menggunakan wadah ramah lingkungan yang bisa diaur ulang untuk daging kurban, kita bisa berkontribusi mewujudkan hari raya Idul Adha yang semakin berkelanjutan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut empat alternatif wadah ramah lingkungan pembungkus daging kurban sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar
Besek adalah anyaman dari bahan baku organik yang berfungsi sebagai wadah barang atau makanan.
Besek bisa berasal dari berbagai jenis bahan baku seperti besek bambu, besek daun kelapa, dan besek daun pandan.
Besek merupakan kearifan lokal Indonesia yang kini semakin tersisih karena masifnya penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Kita bisa beralih kembali dengan menggunakan besek sebagai wadah pendistribusian daging kurban untuk mengurangi timbulan sampah plastik.
Baca juga: Resep Daging Balado Pete, Olahan Kurban Idul Adha
Dedaunan juga merupakan jenis wadah yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan oleh orang Indonesia zaman dulu.
Biasanya, daun yang dipakai untuk membungkus makanan orang zaman dulu adalah daun pisang atau daun jati.
Daun pisang atau daun jati dapat terurai dan bisa menjadi pengganti plastik sebagai sarana pendistribusian daging kurban yang ramah lingkungan.
Baca juga: Pengalaman Kuswanto, Jual Sapi 900-an Kg untuk Kurban Jokowi di Jambi
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya