Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Booming" Belanja Daring Bikin Emisi Penerbangan Meroket 25 Persen

Kompas.com - 27/06/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Booming-nya belanja daring membuat emisi di sektor penerbangan kargo di seluruh dunia pada 2023 melonjak 25 persen dibandingkan 2019, mencapai 93,8 juta ton setara karbon dioksida.

Pada 2023, operator angkutan udara melakukan 300.000 penerbangan lebih banyak dibandingkan tahun 2019, peningkatan volume penerbangan hampir 30 persen.

Temuan tersebut mengemuka dalam laporan terbaru dari Stand.earth berjudul Air Freight Operators Soar Toward Climate Change yang dirilis baru-baru ini.

Baca juga: Kejar Nol Emisi Karbon, ABB Dorong Kolaborasi dengan Industri

Amerika Serikat (AS) berkontribusi lebih dari 40 persen dari semua emisi penerbangan kargo global.

Devyani Singh, salah satu penulis analisis tersebut, menyebut lonjakan emisi penerbangan kargo menjadi ancaman baru terhadap iklim dan kesehatan manusia.

Dia mendesak perusahaan angkutan udara mengakhiri ketergantungan penerbangan kargo dan mengalihkan pengiriman barang ke moda transportasi yang lebih rendah karbon seperti pelayaran laut atau kereta api.

Penerbangan kargo diperkirakan menghasilkan karbon 80 kali lebih banyak dibandingkan pengiriman melalui laut atau truk.

Hal tersebut menjadikannya salah satu metode transportasi yang paling intensif karbon, sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: NDC Kedua Perlu Target Penurunan Emisi yang Jelas dan Spesifik

Para peneliti dalam laporan tersebut mengaitkan peningkatan tajam ini dengan pergeseran perekonomian pascapandemi Covid-19 dan ekspektasi baru konsumen terhadap belanja daring, di mana pengiriman cepat menjadi standarnya.

Para peneliti mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, penerbangan kargo sebagian besar diperuntukkan bagi barang-barang yang mudah rusak, pengiriman yang sensitif terhadap waktu, dan barang-barang mewah.

Namun, gangguan pada rantai pasokan di masa pandemi menyebabkan peningkatan jumlah barang yang tidak mudah rusak dan bernilai rendah yang diangkut melalui penerbangan kargo.

Selain itu, sebelum pandemi, kargo sering kali diangkut bersamaan dengan penerbangan penumpang.

Menurunnya penumpang jurusan internasional selama pandemi menyebabkan perluasan armada pesawat khusus kargo untuk mengangkut barang.

Baca juga: RI Masuk 10 Besar Negara Penghasil Emisi Sepanjang 2023

Akan tetapi, setelah penumpang pesawat mulai pulih usai pandemi, penggunaan armada pesawat khusus kargo ternyata masih jalan terus.

FedEx dan UPS bertanggung jawab atas 24,7 persen emisi penerbangan kargo pada 2023. Diperkirakan 99,8 persen bahan bakar penerbangan diproduksi dari bahan bakar fosil, dengan skala penggantian rendah karbon masih jauh dari prospek.

Penelitian yang diterbitkan tahun lalu memperkirakan bahwa volume paket tahunan dunia dapat meningkat dari 315 miliar paket pada 2022 menjadi 800 miliar paket per tahun pada 2030.

Sementara itu, sektor belanja daring dan logistik mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan Amazon mengalami peningkatan pendapatan sebesar 13 persen dari kuartal pertama 2023 hingga kuartal pertama 2024.

Baca juga: Emisi Sektor Energi 2023 Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com