Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Konsumsi bahan bakar fosil dan emisi dari sektor energi mencapai puncak tertinggi sepanjang masa pada 2023.

Temuan tersebut mengemuka dalam laporan terbaru berjudul Statistical Review of World Energy 2024 yang dirilis baru-baru ini.

Laporan tersebut disusun oleh Energy Institute bekerja sama dengan konsultan KPMG dan Kearney.

Baca juga: 3 Upaya Memangkas Emisi Sektor Industri

Konsumsi energi primer di seluruh dunia mencapai angka tertinggi sepanjang masa, yaitu 620 Exajoule (EJ).

Sedangkan emisi dari sektor energi untuk pertama kalinya melampaui 40 gigaton pada 2023, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (20/6/2024).

Emisi sektor energi tersebut meningkat 2 persen pada 2023 meskipun porsi bahan bakar fosil dalam bauran energi mengalami sedikit penurunan.

Pasalnya, emisi dalam kategori bahan bakar fosil menjadi lebih tinggi seiring dengan meningkatnya penggunaan minyak dan batu bara dan gas yang tetap stabil.

Laporan tersebut mencatat bahwa sejak tahun 2000, emisi dari energi telah meningkat sebesar 50 persen.

Baca juga: Padang Lamun akan Dimasukkan Komitmen Penurunan Emisi NDC

"Kami berharap laporan ini akan membantu pemerintah, pemimpin dunia, dan analis untuk bergerak maju dengan pandangan jernih mengenai tantangan yang ada di depan," kata Romain Debarre dari konsultan Kearney.

Temuan tersebut cukup mencengangkan karena porsi energi terbarukan tengah naik.

"Pada tahun di mana kita melihat kontribusi energi terbarukan mencapai rekor tertinggi baru, permintaan energi global yang semakin meningkat berarti pangsa bahan bakar fosil hampir tidak berubah," kata Simon Virley dari konsultan KPMG.

Laporan tersebut mencatat pergeseran tren penggunaan bahan bakar fosil di berbagai wilayah.

Di Eropa misalnya, pangsa energi bahan bakar fosil turun di bawah 70 persen untuk pertama kalinya sejak revolusi industri.

Baca juga: Emisi dari Sampah Ditarget Net Zero Tahun 2050

CEO Energy Institute Nick Wayth mengatakan, permintaan energi fosil di negara-negara maju memang mencapai puncaknya. Namun situasi berbeda terjadi di negara-negara Selatan.

"Berbeda dengan negara-negara di kawasan Selatan yang pembangunan ekonominya dan peningkatan kualitas hidup terus mendorong pertumbuhan fosil," kata Wayth.

Bahan bakar fosil menyumbang hampir seluruh pertumbuhan permintaan di India pada 2023.

Sementara di China, penggunaan bahan bakar fosil meningkat 6 persen ke tingkat tertinggi baru.

Namun, China juga menyumbang lebih dari setengah penambahan pembangkit energi terbarukan secara global pada tahun lalu.

"China menambahkan lebih banyak energi terbarukan dibandingkan negara-negara lain di dunia merupakan hal yang luar biasa," kata Virley.

Baca juga: Tekan Emisi, ABB dan MASKEEI Kolaborasi Percepat Efisiensi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau