Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap perempuan dan anak perempuan, Shulman melakukan kajian dalam beberapa skenario.

Dalam skenario jalur iklim terburuk, pada 2050, hampir 160 juta perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia kemungkinan akan jatuh ke dalam kemiskinan sebagai akibat langsung dari perubahan iklim.

Kerawanan pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim juga diperkirakan akan meningkat sebanyak 240 juta lebih banyak perempuan dan anak perempuan, dibandingkan dengan 131 juta lebih banyak laki-laki dan laki-laki.

Baca juga: 80 Persen Penduduk Bumi Ingin Pemerintah Terapkan Kebijakan Iklim Ambisius

Shulman meyakini, investasi dalam program stimulus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang komprehensif akan membantu mengurangi dampak tersebut.

Sehingga, jika ditangani dengan baik, maka bisa mengurangi jumlah perempuan yang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem dari 158 juta menjadi 43 juta. Namun dampak dari program ini masih lebih kecil dibandingkan dengan apa yang dapat dicapai.

"Hal itu jika dunia saat ini mampu meredakan perubahan iklim, sebelum menjadi lebih buruk secara eksponensial," jelas Shulman.

Kepala Pusat Riset Hukum Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laely Nurhidayah mengatakan, hubungan antara gender dan perubahan iklim sangat berpengaruh.

Dampak dari perubahan iklim terhadap gender mencakup berbagai hal yakni aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

"Sumber daya yang terbatas membuat meningkatnya bencana di tingkat Internasional, nasional, dan juga lokal," tutur Laely.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Krisis Air, Singapura Rilis Platform Kolaborasi SEAPAW

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau