Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia: Sejarah, Tujuan, dan Alternatifnya

Kompas.com - 03/07/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 3 Juli diperingati sebagai Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia.

Saat ini, kantong plastik sekali pakai sangat lekat dengan kehidupan manusia modern untuk segala kebutuhan.

Akan tetapi, kantong plastik menimbulkan ancaman besar bagi Bumi. Kantong plastik sekali membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

Selain itu, sampah plastik yang terbuang dapat memengaruhi kehidupan satwa liar, mencemari lautan, dan mencemari bentang alam yang menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ekosistem.

Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran akan dampak berbahaya kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan.

Peringatan ini berfungsi sebagai pengingat bagi individu, komunitas, dan dunia usaha di seluruh dunia untuk mengurangi ketergantungan mereka pada kantong plastik dan mencari solusi yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: RI Optimistis Mampu Kurangi 70 Persen Sampah Plastik di Laut

Sejarah

Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia diperingati pada 3 Juli setiap tahunnya, sebagaimana dilansir Livemint.

Inisiatif ini dimulai oleh Bag Free World, sebuah gerakan global yang bertujuan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai yang menginspirasi belahan dunia lain untuk berpartisipasi dalam Hari Bebas Kantong Plastik.

Pada 3 Juli 2008, Zero Waste Europe meluncurkan kampanye menentang kantong plastik sekali pakai.

Pada 2015, Uni Eropa juga mengeluarkan arahan tertentu untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Gerakan ini mendapatkan momentumnya selama bertahun-tahun, dengan banyak negara menerapkan larangan kantong plastik.

Kini, setiap 3 Juli menjadi gerakan global yang diperingati oleh banyak negara di dunia sebagai Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia.

Baca juga: NTTI Pasang Pembatas, Selamatkan Laut Bunaken dari Sampah Plastik

Tujuan

Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia bertujuan untuk menciptakan kesadaran kolektif untuk mengurangi ketergantungan pada kantong plastik dan mempromosikan alternatif yang berkelanjutan.

Peringatan ini juga mendorong perubahan perilaku terhadap penggunaan kantong plastik untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia juga berfungsi sebagai pengingat akan dampak buruk kantong plastik terhadap lingkungan, satwa liar, dan kesehatan manusia.

Baca juga: Sampah Plastik Idul Adha Tahun 2024 Diperkirakan Tembus 608 Ton

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau