Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - 15 musisi ternama mengikuti lokakarya yang mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak seperti musisi, pakar, serta organisasi iklim dan lingkungan guna meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang krisis iklim.

Lokakarya yang digelar oleh The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab (IKLIM) tersebut juga diharapkan dapat mendorong perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.

Lokakarya bertema "Aktivisme Musik & Lingkungan" tersebut dilaksanakan pada 1-5 Juli 2024 di sejumlah lokasi di Ubud, Bali.

Baca juga: Target Iklim RI dalam NDC Kedua Harus Adil dan Inklusif

Para musisi yang terlibat dalam lokakarya tersebut adalah Asteriska, Bsar, Daniel Rumbekwan, DJ Bachoxs, Down For Life, Efek Rumah Kaca, Jangar, Las!, Matter Mos, Petra Sihombing, Poker Mustache, Rhosy Snap, The Vondallz, Voice of Baceprot, dan Wake Up Iris.

Peserta akan terlibat dalam sesi interaktif bersama organisasi iklim dan lingkungan serta pakar iklim

Nova Ruth, musisi yang tergabung dalam IKLIM dan album kompilasi sonic/panic yang dirilis tahun lalu bersama 13 musisi lainnya, mengatakan musik memiliki kekuatan menyampaikan pesan mendesak tentang krisis iklim.

"Melalui IKLIM, kami bertujuan menginspirasi tindakan dan meningkatkan kesadaran melalui ekspresi kreatif," kata Nova dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Perempuan dan Anak Jadi Kelompok Paling Terdampak Perubahan Iklim

Selama lokakarya, peserta akan menjelajahi isu-isu krisis iklim, solusi energi terbarukan, dan dampak penggunaan batu bara terhadap polusi udara dan emisi karbon dioksida.

Selain itu, para musisi juga berkesempatan memperdalam keterampilan dalam menyusun narasi yang menarik tentang krisis iklim dan solusinya untuk memengaruhi persepsi dan tindakan masyarakat.

Selain memperdalam pemahaman tentang krisis iklim, para musisi juga akan melakukan
penanaman pohon bersama guna mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dari perjalanan para musisi dari kota asalnya ke Bali.

Kegiatan penanaman pohon akan dilakukan di area Gianyar sebagai langkah konkret untuk melestarikan ekosistem lokal.

Baca juga: Walhi Dorong Generasi Muda Layangkan Gugatan Iklim

Serangkaian kegiatan lokakarya ini diharapkan dapat menginspirasi musisi menggunakan platform mereka dalam menyebarkan pesan kesadaran lingkungan dan iklim melalui musik, pertunjukan, dan media sosial dengan cara-cara kreatif dan berdampak.

Selain itu, lokakarya juga akan mempererat kolaborasi antara musisi dan seniman, namun juga dengan organisasi iklim dan lingkungan.

Dengan demikian, musisi dan seniman dapat memperkuat kerja organisasi iklim dan membangun dukungan publik untuk reformasi serta implementasi kebijakan di Indonesia.

Baca juga: BKKBN: Perubahan Iklim Picu Berbagai Masalah Kehamilan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

Petani Kecil Berperan Penting dalam Industri Kelapa Sawit, Perlu Distribusi Keuntungan yang Merata

LSM/Figur
Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul

LSM/Figur
Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Astra Half Marathon 2024 Ajak Lebih dari 5.000 Pelari Ciptakan Dampak Positif Berkelanjutan

Swasta
Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

Kurangi Efek Rumah Kaca, Peneliti BRIN Tawarkan Semai Kapur Kalsium Oksida ke Atmosfer

LSM/Figur
PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

PLN Komitmen Siapkan Energi Hijau di Indonesia

Pemerintah
Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

Aruki: Agenda Indonesia dalam COP29 Jauh dari Keadilan Iklim

LSM/Figur
Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Hari Pertama COP29, Negara-negara Sepakati Aturan Bursa Karbon Internasional

Pemerintah
Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Hadiri COP29, Delegasi Indonesia Promosikan Nuklir hingga Penangkap Karbon

Pemerintah
Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Komunitas Vegetarian Minta Prabowo Buat Kebijakan Batasi Konsumsi Daging

Pemerintah
Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Kualitas Alam Turun, Bagaimana Perusahaan Bisa Turut Menyelamatkannya?

Pemerintah
Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Uni Eropa Tegas Larang Mobil Beremisi CO2 pada 2035

Pemerintah
IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

IUCN: 38 Persen Pohon di Dunia Terancam Punah

Pemerintah
Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Kesenjangan Pendanaan Adaptasi Iklim Bengkak 187 Miliar Dollar AS Per Tahun

Pemerintah
The Star 'ESG Summit 2024': Perusahaan Didorong Fokus pada Dampak ESG Terukur

The Star "ESG Summit 2024": Perusahaan Didorong Fokus pada Dampak ESG Terukur

Swasta
Indonesia Dinilai Layak Jadi Rujukan Dunia soal Peringatan Dini Tsunami

Indonesia Dinilai Layak Jadi Rujukan Dunia soal Peringatan Dini Tsunami

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau