Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA NTB Susun Peta Jalan Demi Pelestarian Kakatua Kecil Jambul Kuning

Kompas.com - 03/07/2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak semua pihak, pemerintah maupun masyarakat, untuk terus menjaga dan melestarikan habitat burung kakatua kecil jambul kuning di Taman Nasional Moyo Satonda di Pulau Sumbawa.

Kepala BKSDA Provinsi NTB Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyusun peta jalan (roadmap) kakatua kecil jambu kuning di Pulau Moyo. Kegiatan ini untuk menyinergikan berbagai level perencanaan.

Perencanaan yang dilakukan di Taman Nasional Moyo Satonda, kata dia, harus selaras dengan perencanaan di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

"Salah satu poin yang masuk dalam pembahasan adalah bagaimana menjaga spesies burung kakatua kecil jambul kuning," ujar Budhy, dikutip dari Antara, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Human Initiative Salurkan Hewan Kurban bagi 156.097 Orang di Pelosok

Tantangan Taman Nasional Moyo Satonda adalah nilai penting sebuah kawasan. Apalagi, Pulau Moyo merupakan habitat penting bagi satwa kakatua kecil jambul kuning.

"Upaya konservasi oleh berbagai pihak diperlukan untuk mendukung kelestarian burung ini," imbuhnya. 

Budhy menjelaskan,di NTB terdapat dua habitat yang cukup baik bagi satwa kakatua kecil jambul kuning. Pertama, di daerah Tatar Sepang Kabupaten Sumbawa Barat, kedua di daerah Pulau Moyo yang memiliki habitat yang cukup baik.

"Di Sumbawa Barat tersisa 7 ekor, serta di Moyo tersisa 51 ekor kakatua kecil jambul kuning. Sementara di Pulau Lombok tidak ditemukan lagi spesies satwa tersebut," terang dia. 

Seimbangkan konservasi dan wisata

Selain itu, Moyo juga menjadi sumber penghidupan masyarakat yang tersebar di dua desa di pulau tersebut.

Dengan demikian, memadukan pemeliharaan satwa terlindungi dan kesejahteraan warga lokal adalah bagian dari tugas BKSDA maupun pihak terkait lainnya.

"Itu tantangan kita bagaimana mereka tetap menjadi aspek kesejahteraan, mereka harus mendapatkan manfaat. Sehingga masyarakat pun mau tak mau harus menjadi bagian dalam pengelolaan Taman Nasional ini, penghidupan mereka kita jamin tanpa merusak lingkungan," tutur Budhy.

Baca juga: Kawanan Hewan Ini Mampu Serap Karbon Setara 84.000 Mobil

Ia mengatakan, strategi yang dilakukan oleh BKSDA NTB untuk menyejahterakan warga lokal yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi jasa lingkungan. Sehingga, jasa wisata di Moyo akan dikembangkan menjadi salah satu mata pencaharian mereka.

Taman Nasional Moyo Satonda, sudah lama berkembang sebagai tempat berwisata. Misalnya, terdapat air terjun mata jitu, gua kelelawar, dan wisata lainnya.

"Itu sudah berjalan. Namun, karena sudah berubah fungsi menjadi Taman Nasional dengan pola pengelolaan berdasarkan zonasi, kami lebih memastikan ruang-ruang. Mana ruang untuk satwa, ruang untuk masyarakat, itu yang kita atur,” pungkas Budhy.

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau