Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rehabilitasi Pesisir Pantai Jenggalu, HK Tanam 2.000 Bibit Mangrove

Kompas.com - 19/07/2024, 09:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) melakukan penanaman 2.000 bibit mangrove dalam rangka merehabilitasi Pesisir Pantai Jenggalu, Bengkulu, (16/7/2024).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya membangun dan rehabilitasi pesisir pantai, tetapi juga memberikan edukasi kepada para relawan serta masyarakat pesisir pantai Jenggalu yang terlibat.

Ini soal pentingnya keberlanjutan ekosistem hutan mangrove yang memiliki nilai penting bagi lingkungan pesisir.

"Selain program ini, juga diharapkan dapat mendukung potensi pariwisata hutan mangrove," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7/2024).

Lokasi ini dipilih dengan berbagai pertimbangan, serta survei yang telah dilakukan, dan bekerja sama dengan Yayasan Insan Rafflesia Madani yang bergerak di bidang sosial masyarakat.

Baca juga: Lawan Abrasi, Dompet Dhuafa-Walhi Tanam 1.000 Mangrove di Pulau Pari

Lalu, juga dilakukan pemberdayaan dan pembinaan serta peduli lingkungan di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.

“Salah satu pertimbangan kita adalah area tersebut ke depannya akan dikembangkan menjadi area wisata hutan mangrove, juga letaknya cukup dekat dengan wilayah operasional Hutama Karya, yakni Kantor Cabang Tol Bengkulu-Taba Penanjung (BengTaba),” jelas Adjib.

Sejumlah 2.000 tanaman mangrove ini merupakan Mangrove Bakau (Rhizophora sp) merupakan jenis yang tumbuh di atas lumpur dan banyak ditemukan di hutan mangrove Indonesia.

Dengan penanaman mangrove ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pelindung alami garis pantai dari erosi dan abrasi laut, penyaring alami yang memurnikan air dari polutan dan limbah sebelum mencapai lautan, menyerap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar, serta menjadi habitat alami, serta sumber makanan berbagai macam makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

“Kami akan memantau dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan mangrove mangrovenya berkoordinasi dengan Yayasan Insan Rafflesia Madani,” tutup Adjib.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau