KOMPAS.com - Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S Bulo mengatakan, pembentukan desa energi berdikari di Indonesia sudah mencapai 86 desa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Dia mengatakan hal itu saat peresmian Kampung Akudiomi, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, sebagai salah satu dari 86 desa energi berdikari pada Rabu (17/7/2024).
"Per Januari 2024 sudah ada 85 desa energi berdikari, dan hari ini tambah satu desa di Nabire," kata Yulius sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: Khawatir Pajak Karbon Negara Kaya, Afrika Selatan Serukan Transisi Energi Hijau Secepatnya
Dia menjelaskan, program tersebut bertujuan membangun ketahanan energi desa melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Selain itu, program desa energi berdikari juga mendukung pengembangan ekonomi kreatif masyarakat desa.
Hal itu merupakan wujud komitmen Pertamina mendorong realisasi target net zero emission (NZE) pada 2060 yang berdampak terhadap capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Desa energi berdikari ini merupakan program inisiatif dari Pertamina untuk menurunkan reduksi emisi karbon," ujar Yulius.
Baca juga: Transisi Energi Berkeadilan di RI Butuh Konteks dan Konsep yang Jelas
Yulius menyampaikan, Pertamina juga melaksanakan carbon project atau solusi pengurangan emisi berbasis alam melalui pendekatan aksi iklim, pengembangan komunitas, dan perlindungan biodiversitas.
Kegiatan carbon project meliputi penanaman pohon di lokasi hutan gundul serta mencegah deforestasi yang melibatkan peran aktif dari masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami terlibat dalam konservasi keanekaragaman hayati, salah satunya kerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih," ucap dia.
Di Papua Tengah, kata Yulius, Kampung Akudiomi merupakan desa pertama yang diresmikan menjadi desa energi berdikari guna mendukung kegiatan riset dan pengembangan teknologi.
Baca juga: Dunia Terancam Meleset Capai 3 Kali Lipat Energi Terbarukan pada 2030
Kampung Akudiomi merupakan daerah penyangga Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan sehingga bergantung pada sumber daya perikanan.
"Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) maka bisa dimanfaatkan untuk mengoperasikan gudang pendingin penghasil es batu," kata dia.
Peresmian desa energi berdikari Kampung Akudiomi turut dihadiri Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Ukkas, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK Nunu Anugrah, dan Kepala Balai Besar TNTC Supartono.
Baca juga: China Jawara Pengembangan Energi Terbarukan Global, Getol Bangun PLTS dan PLTB
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya