KUPANG, KOMPAS.com - Matahari belum beranjak dari singgasananya, saya tiba di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/7/2024) pukul 05.25 Wita.
Menjinjing tas berukuran sedang berwarna abu-abu berisi pakaian dan perlengkapan lainnya, saya bergegas masuk ke dalam ruang tunggu bandara terbesar di NTT itu.
Sudah ada beberapa teman wartawan dari sejumlah media dari Kota Kupang dan staf Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT serta staf dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT yang tiba lebih dulu.
Pagi itu, kami hendak terbang ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan media gathering selama empat hari, 15-18 Juli 2024. Terdapat 15 orang wartawan, 10 orang dari BI dan lima orang dari OJK.
Tepat pukul 06.50 Wita, pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6541 yang membawa kami bersama ratusan penumpang lainnya, lepas landas menuju ibu kota negara.
Waktu tempuh selama 2 jam, 45 menit. Kami tiba di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dengan selamat pukul 08.35 WIB.
Dua mobil minibus berkapasitas 15 penumpang, telah menanti di ujung barat laut bandara. Tiap orang membawa barang bawaan bergegas naik.
Kami bergerak menuju tempat penginapan Hotel Sari Pacifik di jalan MH. Thamrin Nomor 6, RT 02/RW 01, Kebun Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat.
Masing-masing kemudian menuju kamar untuk beristirahat sejenak. Setiap kamar diisi dua orang.
Menjelang petang saat mentari merangkak menuju peraduannya, kami bergegas menumpang mobil yang sama, menuju salah satu restoran di kawasan Sarinah Tamrin yang berjarak sepelemparan batu dari Hotel Sari Pacifik.
Di tempat itu digelar sharing session atau kegiatan pemberian informasi dan edukasi oleh pejabat PT Sarinah (Persero).
Mereka adalah Corporate Secretary Group Head, Yaser Khalex, Marketing Group Head Prisiella Yessy serta Pejabat sementara (Pj) Retail Management for Own Asset Divison Head Janevan Santino Wijaya.
Untuk diketahui, PT Sarinah (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Kepala OJK NTT Japarem Manalu.
Saat berdiskusi santai dengan awak media, Khalex dan rekannya menjelaskan keberadaan Sarinah menjadi wadah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia yang terdepan.
Pihaknya juga melakukan kurasi, promosi dan menyajikan 100 persen produk Indonesia.
"Banyak juga produk UMKM dari NTT, khususnya tenun ikat yang kita ajak kerjasama di sini," ujar Khalex.
Dia tentu berharap, kerjasama itu terus berlanjut sehingga UMKM bisa maju dan berkembang.
Kepala OJK NTT Japarem Manalu mengatakan, pihaknya dan BI, terus berkolaborasi dan berkomunikasi dalam mendukung keberlangsungan UMKM.
Program dan kebijakan dibuat bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan, meningkatkan literasi keuangan serta memperkuat dukungan untuk mewujudkan UMKM NTT hebat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya