Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atensi BI-OJK dan Media Bak Secercah Asa untuk UMKM di NTT

Kompas.com - 20/07/2024, 15:29 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

“Jika terjadi kolaborasi pasti kendala tersebut dapat teratasi," ujarnya.

Dia meminta, jika ada kendala yang dialami pelaku UMKM dari NTT, segera dilaporkan ke OJK, agar bisa dicarikan solusi bersama perbankan.

Japarem berharap, media dari NTT terus mengeksplorasi dan bersama mencari solusi, sehingga bisa mendukung keberlangsungan usaha para pelaku UMKM NTT.

Ia pun mengapresiasi kegiatan ini, karena sejalan dengan keinginan OJK dan BI.

Acara itu ditutup makan malam bersama, dengan aneka menu masakan yang menggoda lidah.

Kegiatan hari kedua berlangsung di lantai 4 Hotel Sari Pacifik. Acara dihelat pagi, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati membuka acara itu dan dilanjutkan dengan enam orang pemateri yaitu Manajer Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusi dan Syariah BI NTT Riki Winatha, Co Founder Du'Anyam Hanna Keraf, dan Manajer Fungsi Perumusan Kekda Provinsi (BI NTT) Rizki Firdaus.

Kemudian Analis Senior Deputi Direktur Pengembangan Inklusi OJK Puji Iman Siagian, Redaktur Pelaksana Bisnis Indonesia Henri T Asworo dan President Akademi Kecerdasan Buatan Indonesia Bari Arijono.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati berterima kasih kepada media yang memberitakan apa yang telah dikerjakan oleh BI dan OJK untuk NTT.

Termasuk juga pemberitaan tentang sejumlah UMKM yang ada di NTT.

"Melalui beberapa narasumber kompeten dari berbagai bidang, kami ingin membekali media untuk membantu memberitakan NTT melalui pemberitaan positif tentang UMKM, ekonomi serta pariwisata," ujar dia.

Dengan kegiatan ini, Agus berharap media mendapatkan kemampuan lebih dalam menulis tentang UMKM.

UMKM Naik Kelas

Sementara itu, dalam pemaparannya Manajer Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusi dan Syariah BI NTT Riki Winatha, menjelaskan UMKM berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dan diperbarui dengan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Kalau dulu belum ada Undang-Undang Cipta Kerja, pendekatan UMKM tetap tidak ada yang berubah baik dari aspek modal atau asetnya dan dari aspek penjualannya," ujar Riki.

Namun, pada saat adanya Undang-Undang Cipta Kerja, skala dari aset diubah atau diperbesar dari semula modal maksimal Rp 50 juta dan pendapatan maksimal Rp 300 juta, berubah menjadi modal maksimal Rp 1 miliar dan pendapatan Rp 2 miliar per tahun.

"Tujuannya tentu jelas memperluas basis pembinaan dan pemberdayaan UMKM," kata Riki.

Untuk mendukung UMKM, Bank Indonesia membangun aplikasi yang bernama Siapik atau sistem informasi aplikasi pencatatan informasi keuangan.

"Dengan sistem itu, kita hanya diminta untuk konsisten mencatat penjualan maupun pengeluaran, pergerakan modal dan tabungan. Nanti laporan keuangan akan tersusun sendiri," ujar dia.

Sehingga dia berharap di era digital UMKM bisa melakukan inovasi yang tidak bisa dilakukan oleh pabrik atau industri besar.

Pelaku UMKM yang juga Co Founder Du'Anyam Hanna Keraf menyambut baik kegiatan yang digelar BI dan OJK, karena bisa bertemu dengan media.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau