KOMPAS.com - Inisiatif pengurangan emisi CO2 yang dilakukan PT Cemindo Gemilang Tbk melalui Semen Merah Putih mendapat pengakuan internasional dari World Cement Association pada WCA World Annual Conference 2024.
Semen Merah Putih meraih penghargaan yang kedua kalinya dengan kategori "Continuing Progress in Climate Actions" dari World Cement Association (WCA) pada Mei 2024.
Commercial & Logistic Director Semen Merah Putih Surindro Kalbu Adi menyatakan kebanggaannya atas penghargaan ini, mengakui kerja keras seluruh tim dalam mewujudkan nilai-nilai keberlanjutan.
"Penghargaan WCA Climate Action Award 2024 yang diterima oleh pabrik Bayah merupakan pengakuan atas upaya berkelanjutan Semen Merah Putih dalam mewujudkan visi keberlanjutannya," ujar Surindro.
Baca juga: Dekarbonisasi Produksi Semen Dapat Naikkan Daya Saing
Penghargaan ini menandai langkah penting Semen Merah Putih menuju masa depan yang lebih hijau.
Sebagaimana diketahui, sektor konstruksi khususnya industri semen berperan sentral dalam upaya Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan target emisi nol karbon pada tahun 2060.
Pada tahun 2020, sektor industri, termasuk semen, berkontribusi sekitar 22 persen terhadap total emisi gas rumah kaca di Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan peta jalan yang ambisius, dengan komitmen untuk mencapai emisi nol karbon pada 2060 dan target penurunan emisi antara 29 persen hingga 41 persen pada tahun 2030 dari level tahun 2010.
Langkah-langkah ini termasuk peningkatan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, serta penggunaan bahan bakar alternatif dalam industri semen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sektor konstruksi, yang sangat bergantung pada semen sebagai bahan pokok, juga berperan dalam mendorong praktik pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan material ramah lingkungan dan teknologi konstruksi inovatif.
PT Cemindo Gemilang Tbk menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas utama dalam operasionalnya, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi dan distribusi.
Baca juga: SCG Siap Rilis Semen Rendah Karbon Generasi Kedua, Tekan 15 Persen Emisi
GM Sales & Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk Oza Guswara menegaskan, perusahaan berkomitmen menjadi perusahaan global yang mengedepankan inovasi dan keunggulan bahan material bangunan.
"Secara strategis, kami terus mengoptimalkan inovasi dan teknologi dengan penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi," ujar Oza.
Melalui investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan, pabrik Semen Merah Putih di Bayah berhasil mengurangi emisi CO2 spesifik bersih sebesar 5 persen pada tahun 2023 dibandingkan 2022, dari 633 kg menjadi 603 kg CO2 per ton setara semen.
Artinya, setiap ton semen yang diproduksi pada 2023 mengeluarkan 30 kg CO2 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
Oza menjelaskan guna menunjukkan komitmen Semen Merah Putih untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Pabrik Bayah juga menambah instalasi Alternative Fuels Feeding (AF) pada kalsiner di Kiln guna meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) hingga 5 persen pada tahun 2024.
Peningkatan ini diharapkan dapat menghasilkan pengurangan emisi CO2 sebesar 70.000 ton, karena lebih banyak energi yang digunakan berasal dari bahan bakar alternatif.
Seperti biomassa atau RDF, menggantikan bahan bakar fosil konvensional seperti batu bara atau gas alam dalam proses produksi semen.
Dari sisi energi, penggunaan Waste Heat Recovery System (WHRS) juga dioptimalkan mengubah panas buangan menjadi listrik, menghasilkan 85.702 MWh pada 2023.
Selain itu, investasi juga telah dilakukan untuk mengganti truk dan forklift diesel dengan listrik, guna mengurangi emisi CO2.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya