Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Buka Peluang bagi Swasta Ciptakan Keberlanjutan Pendidikan

Kompas.com - 22/07/2024, 10:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menawarkan peluang bagi lembaga maupun perusahaan yang ingin berkolaborasi di bidang pendidikan.

Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek Irsyad Zamjani mengatakan, untuk memastikan keberlanjutan program pendidikan, bisa dengan mengintegrasikannya kepada program pemerintah.

"Salah satu caranya yang kami rekomendasikan adalah mengintegrasikan atau melakukan penyelarasan antara program yang dilakukan, program pemerintah," ujar Irsyad saat ditemui usai peluncuran buku "Kolaborasi untuk Negeri: Kontribusi Filantropi dalam mengakselerasi Agenda Pendidikan Indonesia" di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Baca juga: Pemerataan Mutu dan Kualitas Pendidikan Jadi Tantangan di Indonesia

Menurutnya, salah satu cara paling efektif adalah bagaimana dapat memasukkan program yang dimiliki lembaga maupun perusahaan untuk bisa menjadi bagian dari modul pemerintah.

Irsyad juga mengapresiasi sejumlah lembaga filantropi yang telah melakukan berbagai aksi positif, terutama di bidang pendidikan. 

Keberadaan lembaga filantropi ini dapat menjadi katalisator penggerak pendidikan di tengah masyarakat.

Apalagi, mereka memiliki fokus berbeda dan punya jangkauan luas, bisa membantu upaya pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan maupun tantangan. 

"Kami membuka sangat lebar untuk praktek-praktek baik yang sudah dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan dengan Kurikulum Merdeka. Saya rasa ini efektif dan berkelanjutan," tutur Irsyad.

Pentingnya kolaborasi

Dalam menjawab tantangan keberlanjutan program pendidikan yang sudah dilakukan sejumlah lembaga filantropi, penting dilakukan kolaborasi. 

Terutama bagi pemerintah daerah (pemda) sebagai tempat diterapkannya program atau kegiatan pendidikan itu.

"Melibatkan pemda, perlu engage secara benar-benar dengan pemda. Mereka yang punya sekolah-sekolah di daerah, kalau tidak melibatkan pemda memang agak susah," cetusnya. 

Baca juga: Peran Penting Filantropi dalam Transformasi Ekosistem Pendidikan Indonesia

Irsyad menjelaskan, pemerintah pusat kini juga terus berupaya melakukan advokasi ke pemerintah daerah.

Dengan menyelaraskan kebijakan pusat dengan daerah, harapannya program juga akan terintegrasi. 

"Pak Iwan Syahril (Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek) itu melakukan advokasi ke daerah-daerah untuk kampanye kebijakan kami di daerah," papar Irsyad. 

Sementara itu, Head Of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation Aryanti Savitri menyampaikan, pendidikan berkualitas bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga membutuhkan peran serta sektor swasta seperti korporasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan lembaga filantropi.

Kemitraan pemerintah dan swasta yang kuat dalam mengatasi berbagai aspek di sektor pendidikan akan mampu mempercepat peningkatan kualitas serta pemerataan pendidikan di Indonesia.

"Lima tahun terakhir ini kami mengikuti agenda pemerintah, kami sadar tidak bisa (semuanya) sendiri. Jadi kami kolaborasi, kami memperbarui strategi," tuntas Aryanti. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah Janji Sediakan BBM Rendah Sulfur dengan Harga Subsidi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau