Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IGCN Umumkan 6 Inovator Terbaik Program SDGI 2024

Kompas.com, 25 Juli 2024, 14:32 WIB
Y A Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Global Compact Networks (IGCN) mengumumkan enam inovator terbaik program SDG Innovation Accelerator for Young Professionals (SDGI).

Penghargaan tersebut diberikan pada gelaran "Indonesia Awarding Ceremony SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024” di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Sejumlah inovator muda tersebut merupakan perwakilan dari perusahaan dengan nilai terbaik, yaitu Dynapack Asia, PT Domas Agrointi Prima, PT Bank Jago Tbk, PT Mowilex Indonesia, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan PT Samudera Indonesia Tbk. 

Untuk diketahui, program SDGI merupakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota dalam UN Global Compact untuk memberdayakan talenta muda. 

Baca juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Ini Manfaat dan Contoh Adaptasi SDGs di Sektor Swasta

Program tersebut bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan mempercepat inovasi bisnis yang berdampak pada perwujudan SDG’s.

Berlangsung selama enam bulan, program SDGI diharapkan dapat memberikan dampak signifikan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas para inovator dalam memecahkan masalah sekaligus menerapkan keahlian bisnis untuk pengembangan program guna mengatasi tantangan global. 

Perekayasa Ahli Utama di Bidang Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Gatot Dwianto mengatakan, program SDGI memberikan peluang besar dalam pengembangan bakat dan keterampilan generasi muda dalam bidang riset dan inovasi untuk masa depan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

“Melalui inisiatif ini, BRIN berkomitmen untuk memastikan bahwa hasil riset dan inovasi dari para peneliti dan inovator di Indonesia dapat didorong dengan sukses, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian negara,” ujar Gatot kepada Kompas.com, Kamis. 

Baca juga: Desa Ilung Raih Juara II Nasional Lomba SDGs Desa, Bupati HST: Semoga Memotivasi Desa Lain

Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono mengatakan, SDGI For Young Professionals 2024 bertujuan untuk mempercepat pencapaian SDGs melalui pemberdayaan dan pelatihan profesional generasi muda.

Adapun peserta inovator merupakan perwakilan seluruh perusahaan yang menjadi anggota ICGN. 

“Program ini melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari sektor swasta, pemerintah, akademisi, hingga masyarakat sipil. Tujuannya, untuk memastikan pendekatan holistik dan komprehensif dalam mencapai target SDGs," tambahnya.

Jembatani kesenjangan sosial dan geografis

Sementara itu, United Nations (UN) Resident Coordinator in Indonesia Gita Sabharwal menambahkan, program SDGI Accelerator for Young Professionals penting dalam memajukan SDGs di Tanah Air dan secara global. 

Baca juga: Bappenas Serukan Pentingnya Kolaborasi Demi Capai Target SDGs

Dengan 62 persen indikator SDG Indonesia yang telah mencapai target, kontribusi para inovator muda dapat secara signifikan mempercepat kemajuan melalui solusi kreatif dan teknologi baru. 

Menurut Gita, upaya mereka dapat mendukung dalam upaya pengurangan emisi, transformasi industri hijau, dan pertumbuhan inklusif. 

“Pada akhirnya program ini menjembatani kesenjangan geografis dan sosial. Kami berharap, para inovator muda terus berinovasi dan memanfaatkan pengetahuan serta jaringan dari program ini untuk menciptakan perubahan positif di komunitas,” kata Gita.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pungkas Bahjuri Ali, menjelaskan bahwa unsur ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat menjadi sumber inovasi dari perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

Baca juga: 10 Negara dengan Skor Pencapaian SDGs Tertinggi 2024

Ia pun mengapresiasi IGCN dan seluruh inovasi yang sudah dirancang oleh para innovator yang telah berkaitan dengan tiga unsur tersebut. 

“Upaya tersebut merupakan contoh nyata untuk mencapai akselerasi yang inovatif, solutif, dan tidak konvensional agar dapat memberikan dampak yang terukur dan nyata kepada masyarakat,” terangnya.

Sebagai informasi, program SDGI merupakan agenda tahunan IGCN sejak 2023. Program ini diadakan di Indonesia untuk kedua kalinya yang melibatkan 16 tim inovator muda dari 15 perusahaan di seluruh Indonesia. 

Program yang dimulai sejak Februari 2024 itu tidak tidak hanya melibatkan para inovator muda, tetapi juga melibatkan para chief executive officer (CEO), agen pemerintah, PBB, dan praktisi Bisnis. 

Baca juga: Pemerintah Indonesia Sampaikan 4 Hal Pokok dalam Forum SDGs di Bali

Inovator Muda Indonesia tahun ini berasal dari 15 perusahaan, yakni  PT Bank Jago Tbk, PT Domas Agrointi Prima, Dynapack Asia, HHP Law Firm, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, serta  PT Kalbe Farma Tbk. 

Selain itu, ada pula  PT MMS Group Indonesia, PT Mowilex Indonesia, PT Paragon Technology and Innovation, PT Pertamina Hulu Energy, PT Pertamina International Shipping, PT Prasadah Pamunah Limbah Industri, PT Samudera Indonesia Tbk, PT Singaland Asetama (SGA), dan PT TBS Energi Utama Tbk. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
Pemerintah
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Swasta
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Pemerintah
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Swasta
Hujan Lebat Desember–Januari, PVMBG Ingatkan Siaga Longsor dan Banjir Saat Nataru
Hujan Lebat Desember–Januari, PVMBG Ingatkan Siaga Longsor dan Banjir Saat Nataru
Pemerintah
89 Persen Masyarakat Indonesia Dukung EBT untuk Listrik Menurut Studi Terbaru
89 Persen Masyarakat Indonesia Dukung EBT untuk Listrik Menurut Studi Terbaru
Pemerintah
Teluk Saleh NTB jadi Habitat Hiu Paus Melahirkan dan Melakukan Pengasuhan
Teluk Saleh NTB jadi Habitat Hiu Paus Melahirkan dan Melakukan Pengasuhan
LSM/Figur
3 Siklon Bergerak Lintasi Indonesia, Bakal Picu Cuaca Ekstrem
3 Siklon Bergerak Lintasi Indonesia, Bakal Picu Cuaca Ekstrem
Pemerintah
Hadapi Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca
Hadapi Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca
Pemerintah
Riset CELIOS Sebut Kasus Keracunan MBG Bisa Capai 22.000 pada 2026 Jika Tak Diperbaiki
Riset CELIOS Sebut Kasus Keracunan MBG Bisa Capai 22.000 pada 2026 Jika Tak Diperbaiki
LSM/Figur
Penumpang Pesawat Berisiko Terpapar Partikel Ultrahalus Berbahaya
Penumpang Pesawat Berisiko Terpapar Partikel Ultrahalus Berbahaya
LSM/Figur
Ratusan Gelondongan Kayu Ilegal Diangkut dari Hutan Tapanuli Selatan
Ratusan Gelondongan Kayu Ilegal Diangkut dari Hutan Tapanuli Selatan
Pemerintah
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
LSM/Figur
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Pemerintah
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau