Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

"Sebagai calon pemimpin masa depan, kami membutuhkan dukungan dan kesempatan dari pemangku kepentingan untuk dilibatkan dalam perumusan kebijakan," kata Iklima, dikutip siaran pers dari IESR yang diterima Kompas.com, Senin (29/7/2024).

Dia menuturkan, keterlibatan generasi muda dalam pembuatan kebijakan terkait krisis iklim dan transisi energi sangat penting untuk dapat memastikan keberlanjutan, keadilan, dan komitmen jangka panjang.

"Keterlibatan kami dalam proses tersebut akan menjadi kesempatan pembelajaran yang berharga, serta memobilisasi inisiatif, dan mendorong inovasi dalam menciptakan keadilan antar generasi dalam aksi iklim, termasuk di aspek transisi energi di sektor ketenagalistrikan," ucap Iklima.

Baca juga: MDKA Transisi Energi Terbarukan Berkala di Lokasi Operasional

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum mengatakan, pihaknya tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

RPJMN tersebut mencakup lima kerangka pembangunan esensial bagi generasi muda.

Pertama, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, melalui kesehatan dan pendidikan.

Kedua, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

Ketiga, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pelayanan dasar.

Baca juga: Definisi dan Indikator Transisi Energi Berkeadilan di RI Harus Jelas

Keempat, efisiensi pemanfaatan energi dan ketenagalistrikan termasukn mengembangkan skenario energi jangka panjang yang didukung dengan studi dan diskusi publik.

Kelima, penciptaan dan perluasan lapangan kerja, terutama pada sektor hijau.

Ervan berujar, mewujudkan Indonesia Emas 2045 membutuhkan berbagai prasyarat salah satunya percepatan transisi energi terutama ketenagalistrikan yang didukung oleh kapasitas SDM yang unggul.

Hal tersebut dapat dicapai apabila muncul penciptaan nilai tambah serta berkembangnya berbagai inovasi.

"Untuk itu, saya mendorong adanya pengembangan kepemimpinan terutama bagi para remaja dan pemuda. Hal ini penting, agar bonus demografi mampu menjadi penopang Indonesia Emas 2045," ucap Ervan.

Baca juga: Investasi Energi Terbarukan Stagnan, Pemerintah Perlu Ringkas Prosedur

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Perubahan Iklim dan Deforestasi Ubah Hutan Amazon Menjadi Sabana dalam Waktu Seabad
Pemerintah
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Gelombang Panas Ekstrem Ungkap Kerentanan Jaringan Listrik di Eropa
Pemerintah
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
Restorasi Situs Warisan Dunia di Burkina Faso Terancam Perubahan Iklim
LSM/Figur
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Panas dan Kelembaban Ekstrem Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Pemerintah
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
Rekor Iklim 2024, dari Suhu Panas Ekstrem hingga Amukan Badai
LSM/Figur
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Studi: Air Tawar Dunia Menyusut, Sumbang Kenaikan Permukaan Laut Lebih Besar
Pemerintah
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
Greenpeace: Kemerdekaan Sejati Butuh Keadilan Iklim, Presiden Mengabaikannya
LSM/Figur
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
ICJ Akui Krisis Iklim sebagai Isu HAM, Tapi Abaikan Hak Anak
Pemerintah
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Subsidi Turun, Tarif Trump Menghantam, Tapi Penjualan EV Melonjak
Swasta
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
SBTi: Target Emisi Industri Meroket, China Pimpin dengan 228 Persen
Swasta
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
Rusa Kutub Diperkirakan Turun 84 Persen pada 2100 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Jaga Kelestarian Hutan, Toba Pulp Lestari Raih Prima Wana Karya 2025
Swasta
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan
Pemerintah
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
Pompa Tenaga Surya PIS Salurkan 5 Juta Liter Air Bersih bagi Petani Pedalaman Labuan Bajo
BUMN
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
Ide Baru: Ranting Anggur Jadi Pengganti Plastik, 17 Hari Terurai
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau