Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Kemenparekraf, SCG Beri Pelatihan Pembuatan Kue Lele Kering di Desa Sukamaju Sukabumi

Kompas.com - 30/07/2024, 10:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comSCG melalui anak usahanya sebagai produsen semen, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, menyelenggarakan pelatihan pengolahan ikan lele melalui program SCG Gesari (Gerakan Desa Berdikari).

Kali ini, SCG berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program unggulannya Masak Bersama Master (Masamo).

Tujuannya, mengembangkan produk dalam negeri yang berkualitas dengan menggunakan sumber daya yang ada di desa.

Melalui Masamo, Kelompok Budidaya Lele Lumbung Berkah di Desa Sukamaju, Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan pelatihan untuk mengembangkan produk turunan dari daging ikan lele hasil budidaya langsung dari chef profesional.

Menurut Presiden Direktur Semen Jawa dan Tambang Semen Sukabumi Peramas Wajananawat, sejalan dengan prinsip keberlanjutan SCG, ESG 4 Plus, yang salah satunya merupakan ‘Embrace Collaboration’, SCG meyakini kemajuan desa akan lebih mudah dan cepat terwujud dengan adanya kolaborasi berbagai pihak.

Melalui program kolaborasi ini, Desa Sukamaju dapat menciptakan produk kuliner unggulan yang menjadikannya sebagai desa mandiri.

Rencana pengolahan daging ikan lele ini turut didukung oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi melalui pembuatan abon lele higienis.

Baca juga: Dokter Bedah Ini Manfaatkan Lahan Sempit di Rumah untuk Beternak Lele

Sementara Kemenparekraf memfasilitasi berbagai pelatihan pembuatan produk olahan lele seperti kue lele, kastangel lele, sumpia, ekado, samosa, dan pastel abon lele.

Kelompok masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu Desa Sukamaju dibekali pelatihan memasak selama tiga hari yang dipimpin oleh Chef Kristiyani dan Chef Imelda dari ICCI.

Pengolahan ikan lele dimulai pada 9 Juli 2024 di Desa Sukamaju melalui pelatihan pembuatan abon yang dilakukan bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi.

Pelatihan kembali dilanjutkan pada 18 Juli 2024-19 Juli 2024 dengan membuat ekado, sumpia, samosa, dan berbagai kue kering berbahan dasar ikan lele lainnya.

Pada sesi akhir, peserta dibekali materi tentang cara pengemasan dan pembuatan label produk yang dapat bersaing di pasaran.

Ke depannya, katalog produk olahan ikan lele akan dipasarkan secara luas dengan nama brand “Ku-miss Lele” yang bermakna makanan yang dirindukan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau