Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Konservasi Penyu di Bali, WWF dan Indosat Kembangkan Program Berbasis IoT

Kompas.com - 30/07/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Yayasan WWF Indonesia bersama Indosat Ooredoo Hutchison meluncurkan program konservasi penyu melalui ekoeduwisata berbasis internet of things (IoT) kepada Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih di Pantai Perancak, Jembrana, Bali.

Program bernama Adopt Nest Technology (ANT) tersebut dirancang membantu Kurma Asih dalam memantau dan memitigasi suhu sarang penyu.

Inovasi yang dikembangkan bersama Tim Robotec Udayana ini merupakan aplikasi pemantauan sarang penyu yang secara real-time memonitor suhu inkubasi sarang dan visual sarang.

Baca juga: 11.243 Tukik Dilepasliarkan Sahabat Penyu Sulbar Selama Tahun 2023

Berbagai alat dipasang di sarang untuk memungkinkan data pengukuran suhu dan perekaman visual dapat divisualisasikan dalam bentuk grafis melalui situs Kurma Asih.

Program ANT juga bertujuan untuk upscaling program adopsi sarang penyu sebagai bentuk donasi dalam mendukung program konservasi penyu di Kurma Asih, terutama untuk sarang-sarang yang telah direlokasi karena menghindari berbagai ancaman seperti perburuan telur maupun predator.

Inovasi ini diharapkan mampu memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan intim bagi para pengadopsi sarang penyu.

Dengan ANT, pengunjung dapat merasakan keterlibatan langsung dalam proses penetasan telur penyu yang mereka adopsi.

Baca juga: Gandeng 200 Anak, UOB Indonesia Lepas 58 Penyu Laut ke Habitatnya

Selain itu, alat tersebut membuka peluang untuk studi ilmiah bagi peneliti atau akademisi yang tertarik meneliti kajian pengaruh suhu sarang terhadap bayi penyu atau tukik.

Marine ETP Species Specialist Yayasan WWF Indonesia Yuliana Fitri Syamsuni mengatakan, program tersebut difokuskan untuk peningkatan kapasitas Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih.

Dia menambahkan, proses desain dan uji coba ANT sudah dilakukan beberapa kali, dari September 2023 hingga Juli 2024.

"Semoga teknologi ini dapat memberikan manfaat terutama kepada Kelompok Kurma Asih, terlebih dari segi pendanaan berkelanjutan. Teknologi ini juga diharapkan membantu memonitor perubahan suhu pada sarang penyu dengan lebih efektif," kata Yuliana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/7/2024).

Baca juga: Ubur-ubur Muncul di Pantai Teluk Penyu, Pengelola: Anak-anak Banyak Jadi Korban

Jembrana, khususnya Pantai Perancak dan sekitarnya, merupakan area peneluran utama penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Provinsi Bali.

Untuk menjaga kelestarian penyu lekang, upaya konservasi telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat lokal sejak 1990-an.

Kesadaran kelompok lokal diprakarsai oleh kelompok konservasi Kurma Asih pada 1997 dan terus berkembang hingga kini.

Tergantung lingkungan dan suhu

Penyu merupakan reptil laut terancam punah. Jenis kelamin embrionya ditentukan oleh suhu lingkungan atau suhu sarangnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau