Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transfer Kredit Karbon dari Korsel ke RI Diproyeksikan Meningkat

Kompas.com - 29/08/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

 

KOMPAS.com - Transfer kredit kabon dari Korea Selatan (Korsel) ke Indonesia menjadi salah satu investasi yang diproyeksikan akan meningkat.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pusat Kerja Sama Bisnis Indonesia-Korsel Lee Hyoyon, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (28/8/2024).

"Saat ini transfer kredit karbon ini memang masih belum dapat dilakukan. Namun, pemerintah berusaha menyelesaikan masalah ini," kata Lee.

Baca juga: Jepang-Singapura Kerja Sama Proyek Penangkapan dan Penyimpanan Karbon

Sementara, investasi di sektor keuangan seperti perbankan, asuransi dan layanan terkait digitalisasi juga diperkirakan akan terus berlanjut.

Dia menambahkan, karakteristik utama investasi Korsel-Indonesia adalah investasi dilakukan secara bersamaan di berbagai bidang.

"Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Korsel mengakui Indonesia sebagai mitra dalam pembangunan ekonomi, dan hal ini merupakan hal yang sangat positif bagi kerja sama antara kedua negara," ucap Lee.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Korsel untuk Indonesia Park Soo-deok mengatakan, negaranya ingin menggandakan volume perdagangan dengan Indonesia di masa mendatang.

Baca juga: Tak Kunjung Diterapkan, Pajak Karbon Masih Tunggu Regulasi Pemerintah

"Korsel ingin berinvestasi lebih banyak di Indonesia, dan kami ingin menggandakan volume perdagangan," kata Park di sela-sela Forum Kemitraan Ekonomi Indonesia-Korea yang digelar di Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan, volume perdagangan antara Indonesia dan Korsel saat ini mencapai lebih dari 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp308,2 triliun.

Ke depan, dia berharap volume perdagangan tersebut dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat.

Terkait hubungan bilateral antara kedua negara, ia mengatakan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan strategis khusus dengan Korsel.

Baca juga: Berapa Banyak Emisi Karbon yang Dihasilkan Jet Pribadi?

Itu berarti, ujar Park, Korsel menganggap Indonesia sebagai mitra yang sangat penting sehingga mereka berharap dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Dalam upaya meningkatkan volume perdagangan kedua negara, Park menyebutkan beberapa sektor yang ingin ia tingkatkan investasinya di Indonesia.

Sektor-sektor tersebut antara lain dalam pembuatan baja, mobil listrik, industri petrokimia, dan juga pada layanan kesehatan.

Baca juga: Mangrove dan Padang Lamun Berpotensi Jadi Gudang Karbon Biru RI

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau