Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Butuh Kelembagaan Kuat

Kompas.com - 30/08/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kaidah konservasi tanah dan air dalam perlu diperhatikan untuk menjaga kondisi hidrologis daerah aliran sungai (DAS).

Hal tersebut disampaikan peneliti Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Subarudi dalam diskusi daring pada Kamis (29/8/2024).

"Kerusakan kondisi hidrologis DAS itu sebagai dampak perluasan lahan budi daya dan pemukiman yang tidak terkendali, kadang-kadang dia tidak peduli adanya konservasi tanah dan air," kata Subarudi, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Mengenal Daerah Aliran Sungai (DAS): Pengertian, Fungsi, dan Bagiannya

Dia menambahkan, kondisi sungai di Indonesia secara umum menghadapi beberapa tantangan.

Padahal, sungai berperan penting menjadi salah satu sumber air untuk masyarakat. Akan tetapi, saat ini malah menjadi halaman belakang yang terkadang menjadi tempat pembuangan sampah.

Bahkan, lanjut Subarudi, Indonesia memiliki salah satu sungai paling tercemar di dunia yaitu Sungai Citarum.

Baca juga: Kecukupan Tutupan Hutan, Menjaga Daerah Aliran Sungai tetap Lestari

Pencemar utama di Sungai Citarum adalah limbah plastik dan limbah hasil pemrosesan pabrik yang tercampur menjadi satu di sungai.

Rusaknya ekosistem sungai, kata Subarudi, seringkali menjadi faktor penyebab meningkatnya erosi, penurunan produktivitas, dan percepatan degradasi lahan serta banjir.

"Jadi sebenarnya gampang kalau kita lihat sungai itu. Kalau sungai itu merah saat hujan berarti pengolahan lahan di atas itu tidak berjalan sesuai dengan konservasi tanah dan air," katanya.

Baca juga: Apa Bedanya Sungai, Daerah Aliran Sungai, dan Wilayah Sungai?

Selain itu Subarudi juga menyoroti isu pengelolaan DAS di Tanah Air, termasuk pemahaman yang masih rendah masyarakat yang kebanyakan tinggal di sekitar bantaran sungai.

Hal itu menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya penerapan aturan terkait DAS yang sudah dimiliki oleh Indonesia.

Tidak hanya itu, masih ada tumpang tindih peraturan perundangan antar-sektor dan belum adanya rencana terstruktur terkait pengelolaan DAS sebagai pedoman yang disertai dengan sistem informasi terpadu.

Baca juga: 4 Daerah Aliran Sungai Berpotensi Dilewati APG Semeru, Warga Diminta Waspada

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

LSM/Figur
Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Swasta
Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Swasta
15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau