Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kritis Mangrove 4 Tahun, Perlu Dirawat Setelah Ditanam

Kompas.com - 29/08/2024, 22:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BANYUASIN, KOMPAS.com - Akademisi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Tengku Zia mengatakan, masa kritis mangrove setelah ditanam adalah empat tahun.

Anggota tim Center of Excellence of Peatland and Mangrove Conservation and Productivity Improvement (CoE Place) Unsri tersebut mengatakan, selama kurun waktu empat tahun, bibit mangrove yang ditanam menghadapi berbagai tantangan.

"Berdasarkan pengalaman di lapangan, bibit mangrove yang ditanam hingga usia tiga sampai empat haun masih kritis. Masih sering diserang penyakit, hama, mengalami mati mendadak, dan lain sebagainya," kata Zia kepada wartawan di Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (29/8/2024).

Baca juga: Restorasi Mangrove di Banyuasin Ditarget Serap 180 Ton Karbon Dioksida

Zia menuturkan, kepiting juga menjadi salah satu ancaman besar bagi bibit-bibit mangrove yang ditanam.

Oleh karena itu, perlu upaya pemantauan dan perawatan agar bibit mangrove yang ditanam tidak sia-sia sebagai upaya konservasi lahan.

Beberapa contoh perawatan yang dilakukan seperti pemberian sekat berupa bambu di sekitar bibit mangrove supaya mencegah serangan kepiting.

Selain itu, mencegah kekeringan juga perlu dilakukan agar bibit mangrove yang ditanam tetap mendapatkan suplai air yang cukup.

Baca juga: Lewat Program SMART, CIFOR-ICRAF Restorasi Mangrove Sambil Berdayakan Masyarakat

"Contohnya (penanaman mangrove) dibuat zonasi dan dibuat kanal dengan sekat. Sehingga ketika air masuk, ada yang tertahan dan mencegah kekeringan," ucap Zia.

Dia menyampaikan, setelah berusia empat tahun, mangrove menjadi lebih kuat dan stabil kehidupannya karena ditopang akar-akarnya yang ekstensif.

Zia menyayangkan, selama ini upaya penanaman mangrove tidak dilakukan perawatan dan pemantauan sehingga banyak yang gagal.

Padahal, agar penanaman mangrove bisa berhasil, berbagai upaya perawatan tersebut perlu dilakukan agar survival rate-nya tinggi.

"Lalu yang juga menjadi perhatian selanjutnya adalah berapa banyak yang hidup setelah beberapa tahun," tuturnya.

Baca juga: 80 Persen Mangrove Rusak karena Alih Fungsi Lahan, Perlu Strategi Restorasi dan Perlindungan

Sementara itu, Director Center for International Forestry Research (CIFOR) Indonesia Herry Purnomo menuturkan, upaya yang tak kalah penting dalam merestorasi mangrove adalah tambal sulam.

Tambal sulam merupakan metode untuk mengganti mangrove yang mati setelah ditanam dengan bibit lainnya.

Sehingga dalam satu petak penanaman mangrove, bibit yang mati bisa segera tergantikan dengan mangrove yang lain.

Metode tambal sulam memerlukan pemantauan yang kontinyu dan melibatkan intervensi manusia.

"Jadi merestorasi mangrove memang membutuhkan kegigihan agar hasilnya bisa terbayarkan," papar Herry.

Baca juga: Garuda Indonesia Restorasi Lingkungan Lewat Penanaman Bibit Mangrove

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau