KOMPAS.com - Bumi menjadi rumah bersama bagi seluruh umat manusia dan harus kita jaga bersama. Salah satunya dengan cara menjaga keanekaragaman hayati (biodiversity).
Huang Runqiu, Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup China yang bergabung dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (6/9/2024) secara daring mengungkapkan keanekaragaman hayati merupakan fondasi bagi planet yang sehat dan mendukung perekonomian masyarakat.
Inilah yang membuat Pemerintah China menaruh perhatian besar terhadap konservasi keanekaragaman hayati.
Ada beberapa hal yang dilakukan China untuk mendukung tata kelola keanekaragaman hayati. Secara global, China secara aktif memperluas kerja sama internasional.
Seperti misalnya mempromosikan penerapan kerangka Kunming Montreal Global Biodiversity Framework (GBF) dengan dukungan semua pihak termasuk Indonesia.
Baca juga: Konservasi Hutan Terpadu dapat Pulihkan Keanekaragaman Hayati hingga Kesejahteraan Warga Lokal
China menjalankan inisiatif implementasi GBF selama UNFCCC COP28 di Dubai untuk mempertahankan momentum politik bagi konservasi keanekaragaman hayati global.
Negara tersebut juga menginisiasi Kunming Biodiversity Fund yang telah resmi diluncurkan Mei lalu. Pendanaan itu bisa digunakan untuk membantu negara berkembang dalam konservasi keanekaragaman hayati mereka.
Sambil terus berupaya memajukan proses keanekaragaman hayati global, Huang mengatakan pula pemerintah China terus memperkuat upaya konservasi keanekaragaman hayati di dalam negeri dan memprioritaskannya sebagai strategi nasional.
"Kami secara inovatif menerapkan konservasi ekologi untuk melindungi lebih dari 30 persen wilayah daratan kami secara efektif," katanya.
Langkah menghutankan kembali negara tersebut, menurut Huang telah meningkatkan cakupan hutan menjadi lebih 24 persen, mencatatkan pertumbuhan sumber daya hutan tercepat dan terbesar di dunia.
Selain itu, China membangun sistem cagar alam dengan taman nasional sebagai penyangga utama, yang secara efektif melindungi 90 persen tipe ekosistem daratan dan 74 persen spesies hewan dan tumbuhan liar utama yang berada di bawah perlindungan negara.
Harmoni antara manusia dan alam merupakan salah satu persyaratan penting bagi modernisasi China.
Baca juga: Kaimana Papua Barat Jadi Lokasi Prioritas Konservasi Hiu Paus
Ke depan, Huang menyampaikan bahwa China akan menjunjung tinggi gagasan membangun komunitas kehidupan bersama antara manusia dan alam, terus memperkuat konservasi keanekaragaman hayati, dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk membangun dunia yang bersih dan indah.
Kesempatan ini juga ia manfaatkan untuk mengajak masyarakat internasional untuk memberikan tolok ukur terhadap Kunming Montreal Global Biodiversity Framework (GBF) untuk mempercepat konservasi dan memperbarui strategi dan rencana aksi keanekaragaman hayati nasional, serta memobilisasi lebih banyak sumber daya untuk konservasi keanekaragaman hayati.
"Kami juga mendesak negara maju untuk memenuhi komitmen dukungan mereka kepada negara-negara berkembang dalam hal keuangan, teknologi, dan pengembangan kapasitas, sehingga dapat mendorong implementasi GBF yang komprehensif, seimbang, dan efektif," papar Huang.
Baca juga: Lahan Bekas Tambang Batu Bara di China Diubah Jadi Sawah
Terakhir, ia mengingatkan kembali untuk bergandengan tangan dalam menjaga tatanan global yang adil dan wajar untuk konservasi keanekaragaman hayati, membawa tata kelola keanekaragaman hayati global ke tingkat yang lebih tinggi, dan mengubah bumi menjadi tanah air yang indah bagi semua makhluk untuk hidup.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya