Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Reza Cordova menuturkan, potensi kerugian negara akibat kebocoran sampah plastik ke laut mencapai Rp 225 triliun per tahun.

Dia berujar, berdasarkan penghitungan dari 2018 sampai 2023 secara kasar, rata-rata ada sekitar 484 ribu ton sampah plastik per tahun yang bocor ke lautan dunia dari kegiatan masyarakat di Indonesia.

"Kerugian kita antara Rp 125 triliun sampai Rp 225 triliun per tahun," kata Reza, dalam Media Lounge Discussion (MELODI), bertajuk Kebocoran Sampah Plastik ke Laut Indonesia dan Strategi Penanganannya di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Baca juga: Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan ESG Tech Environmental Services

Estimasi kerugian tersebut dilihat dari kerugian secara ekonomi, pariwisata, kesehatan, hingga dari sisi teknis.

"Bisa kita bayangkan secara kasar, dari 2018 sampai 2023 ini sudah enam tahun. Sekarang masuk tahun ketujuh. Berarti secara kasar kita sudah kehilangan Rp 2.000 triliun akibat sampah plastik," tambah Reza, sebagaimana dikutip dari situs web BRIN.

Reza bertutur, sampah plastik juga menjadi ancaman bagi kesehatan lingkungan hingga manusia.

Sampah plastik yang terbuang ke lingkungan dan terkena sinar matahari akan menjadi mikroplastik.

Baca juga: Inisiatif PCX Markets Sukses Alihkan Limbah Plastik Setara 6,6 Miliar Botol

Semakin kecil ukuran plastiknya, semakin mudah bagi plastik untuk masuk ke dalam tubuh manusia.

Menurut Reza, salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi sampah plastik yang kadung terbuang di lingkungan adalah proses bioremediasi yang membutuhkan waktu panjang.

"Ketika sampah sudah bocor ke lingkungan, apa yang kita lakukan? Kita coba cari mikroba apa yang paling tepat untuk bisa 'memakan' sampah plastik itu," ucapnya.

Baca juga: Lego Ganti Bahan Bakar Fosil dengan Plastik Terbarukan untuk Produknya

Reza menyampaikan, BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik.

Penelitian yang dilakukan juga turut melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.

Reza juga menyoroti komitmen politik dari pimpinan daerah dalam penyediaan anggaran untuk pengelolaan sampah.

Dia menyebutkan, anggaran pengelolaan sampah dinilai optimal bila mencapai tiga hingga empat persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: Kemasan Plastik Bisa Tingkatkan Risiko Autisme pada Anak Laki-laki

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau