Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Persen Perusahaan Dunia Tingkatkan Investasi Keberlanjutan

Kompas.com - 13/09/2024, 14:41 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

KOMPAS.com - Survei Deloitte mengungkap sebagian besar perusahaan besar di seluruh dunia telah meningkatkan investasi terkait keberlanjutan selama setahun terakhir.

Peningkatan ini terjadi karena para eksekutif C-suite menjadi lebih peduli tentang dampak perubahan iklim pada perusahaan mereka.

Sementara pada saat yang sama perusahaan lebih fokus pada manfaat dan peluang bisnis langsung dari inisiatif iklim dan keberlanjutan mereka.

Baca juga: ADB Gunakan Separuh Pendanaan untuk Atasi Perubahan Iklim pada 2030

Seperti dikutip dari ESG Today, Jumat (13/9/2024) dalam Laporan Keberlanjutan CxO Deloitte 2024, Deloitte dan firma riset pasar KS&R mensurvei lebih dari 2.100 eksekutif tingkat C di 27 negara, di berbagai industri dan ukuran perusahaan, mulai dari pendapatan $500 juta hingga lebih dari $10 miliar.

Prioritas pada Perubahan Iklim

Laporan tersebut menemukan bahwa perubahan iklim tetap menjadi salah satu prioritas utama bagi para eksekutif (37 persen responden).

Baca juga: Jalankan Inisiatif Keberlanjutan, Samsonite Gelar Program Tukar Tambah dan Bikin Panel Bising

Ini menempati urutan ketiga dalam urutan kepentingan dalam daftar survei tentang isu yang paling mendesak untuk difokuskan selama tahun depan.

Sedangkan isu urutan pertama dan kedua adalah prospek ekonomi serta inovasi (termasuk kecerdasan buatan dan digital) yang masing-masing menempati angka 38 persen.

Perubahan iklim muncul sebagai prioritas karena para eksekutif semakin khawatir tentang dampaknya.

Baca juga: Ungkap Kronologi Kasus Nastar Berjamur, Pemilik Clairmont: Kami Dapat Penawaran

Sebanyak 70 persen responden melaporkan bahwa mereka memperkirakan perubahan iklim akan sangat berdampak pada strategi dan operasi perusahaan mereka selama tiga tahun ke depan, naik dari 61 persen dari tahun lalu.

Di antara isu-isu terkait iklim teratas yang telah memengaruhi perusahaan, 51 persen eksekutif mencatat perubahan pola atau preferensi konsumsi, diikuti oleh 50 persen yang mengutip peraturan yang ditujukan untuk mengurangi emisi atau dampak lingkungan, dan 50 persen melaporkan dampak operasional dari bencana terkait iklim atau peristiwa cuaca.

Meskipun para eksekutif melaporkan menjadi lebih peduli tentang perubahan iklim, laporan tersebut menemukan bahwa perusahaan juga semakin fokus pada peluang untuk mencapai manfaat langsung bagi bisnis mereka melalui investasi dan inisiatif terkait keberlanjutan.

Hampir setengah dari responden juga mengatakan bahwa perusahaan mereka telah mengambil tindakan untuk mengembangkan produk atau layanan baru yang ramah iklim.

Baca juga: Berdayakan UMKM, Cara Perkuat Keberlanjutan di Indonesia

"Kita mungkin memasuki fase baru dalam aksi iklim perusahaan, di mana strategi keberlanjutan melampaui fokus pada kepatuhan, manajemen risiko, dan responsivitas pemangku kepentingan," papar Jennifer Steinmann, Direktur Bisnis Keberlanjutan Deloitte.

"Sebaliknya, keberlanjutan semakin berfungsi sebagai mesin untuk penciptaan nilai baru, pembeda yang kompetitif, dan pendorong inovasi dan transformasi,” ungkap Steinmann lagi.

Peningkatan Investasi Keberlanjutan

Selain melihat lebih banyak peluang, para eksekutif juga tampak lebih optimis dalam menangani perubahan iklim. Sebanyak 92 persen setuju bahwa perusahaan mereka dapat terus tumbuh sambil mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Lulus Kuliah Jadi CPNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

Pemerintah
Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

LSM/Figur
Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Hitungan Jusuf Kalla Tarif Trump 32 Persen Berdampak 10 Persen
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau