Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Persen Hutan Amazon yang Penting Masih Belum Terlindungi

Kompas.com - 13/09/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Dari seluruh kawasan hutan hujan Amazon, ada wilayah-wilayah hutan yang memiliki memiliki pohon-pohon terbesar, terpadat, dan tutupan kanopi yang paling berkelanjutan.

Wilayah-wilayah tersebut menyerap dan menyimpan karbon paling banyak sehingga penting untuk melawan perubahan iklim.

Akan tetapi, Hampir 40 persen wilayah tersebut belum mendapatkan perlindungan khusus dari pemerintah setempat.

Baca juga: Deforestasi Amazon di Brasil Catatkan Rekor Terendah Sejak 2016

Temuan tersebut dirilis berdasarkan analisis dari lembaga nirlaba Amazon Conservation, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (11/9/2024).

Wilayah-wilayah hutan Amazon yang belum terlindungi tersbebut tersebar di Peru, ujung timur laut Brasil, Guyana Perancis, dan Suriname.

Matt Finer dari Amazon Conservation mengatakan, apabila wilayah tersebut rusak karena kebakaran atau penebangan, maka gas rumah kaca (GRK) bervolume besar akan lepas ke atmosfer dan memperparah pemanasan global.

"Itu benar-benar memberikan peta jalan keseluruhan dalam hal beberapa wilayah dengan karbon tertinggi yang penting untuk dilindungi," kata Finer.

Baca juga: Kabar Baik, Deforestasi di Amazon Kolombia Turun 36 Persen

Finer menyampaikan, data tersebut menunjukkan wilayah-wilayah Amazon yang masih "murni" dan yang masih tersisa.

Amazon Conservation menganalisis data tersebut dari perusahaan pencitraan satelit, Planet, yang menggunakan laser untuk mendapatkan gambar tiga dimensi hutan dan menggabungkannya dengan analisis machine-learning.

Hasil analisis menunjukkan, 61 persen wilayah dengan penyimpanan karbon tinggi dilindungi sebagai cagar alam adat atau lahan terlindungi lainnya, sisanya umumnya tidak memiliki perlidungan resmi.

Di Brasil, Suriname, dan Guyana Prancis, tingkat perlindungan lebih rendah di mana hanya 51 persen dari wilayah dengan serapan karbon tinggi ditetapkan sebagai kawasan pelestarian.

Baca juga: Tingkatkan Reboisasi Amazon, Bank Dunia Bakal Terbitkan Obligasi

Peru melindungi sebagian besar area kritisnya, tetapi beberapa di antaranya yang tidak dilindungi telah ditetapkan untuk penebangan.

Bulan lalu, data analisis menujukkan Amazon mengandung 71,5 miliar ton karbon, kira-kira dua kali lipat emisi karbon dioksida global untuk tahun 2022.

Analisis itu menunjukkan bahwa Amazon menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya dalam dekade menjelang tahun 2022, sebuah sinyal positif bagi iklim dunia.

Tetapi temuan tersebut dibantah oleh penelitian lain yang menunjukkan Amazon telah berubah menjadi sumber emisi karena kebakaran hutan dan alihfungsi lahan.

Baca juga: Amazon Dekati Ambang Kritis, Dunia Terancam Kenaikan Suhu

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau