Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

Kompas.com - 14/09/2024, 17:23 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski ada kemajuan dalam adopsi energi terbarukan, transisi energi global menurut penelitian dari McKinsey Global Institute (MGI) masih menghadapi rintangan.

Sistem energi saat ini menyumbang 85 persen emisi karbon global, sehingga dekarbonisasi akan memerlukan transformasi di seluruh teknologi yang digunakan, mulai dari infrastruktur fisik hingga rantai pasokannya.

Namun penelitian tersebut mengungkapkan transisi energi masih berada dalam tahap awal karena baru 10 persen teknologi yang diterapkan untuk mencapai masa depan nol emisi bersih pada 2050, menunjukkan perlunya percepatan di sektor keberlanjutan.

Baca juga: Cetak Sejarah, 50 Persen Listrik Eropa Dipasok Energi Terbarukan

Seperti dikutip dari Sustainable Views, Sabtu, (14/9/2024) laporan ini juga mengidentifikasi 25 tantangan yang didefinisikan sebagai hambatan untuk beralih dari aset dan proses fisik beremisi tinggi ke aset dan proses beremisi rendah di seluruh ranah yang memerlukan transformasi.

McKinsey menyebut tujuh ranah yang memerlukan transformasi ini adalah tenaga listrik, mobilitas, industri bangunan, bahan baku, hidrogen dan karbon.

Tantangan-tantangan tersebut diurutkan oleh para penulis laporan ke dalam tiga tingkatan, dengan tingkatan tiga menjadi yang paling menantang.

"Separuh dari emisi terkait sistem energi berada dalam apa yang kami sebut tantangan Level 1 dan Level 2. Ini hal-hal yang relatif mudah dipecahkan. Namun 50 persen sisanya berada dalam level 3 dan menjadi tantangan yang lebih sulit," ungkap Mekala Krishnan, Mitra MGI dan peneliti utama studi, dikutip dari Suistainability Magazine.

Contoh tantangan tingkatan tiga meliputi peningkatan infrastruktur hidrogen, mengatasi tantangan jangkauan pada truk listrik, dan penangkapan karbon dari udara.

Laporan tersebut menawarkan serangkaian rekomendasi pula bagi para pembuat kebijakan dan kepala eksekutif perusahaan untuk mengatasi tantangan fisik transisi secara langsung.

Baca juga: Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Energi Terbarukan

Ini meliputi inovasi dan peningkatan teknologi yang berkelanjutan, dan menyatukan teknologi dalam konfigurasi baru.

Lebih lanjut, meski menghadapi ada berbagai tantangan, namun Tiago Devesa, Peneliti Senior di MGI mengatakan ada alasan untuk optimis.

“Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kita sudah hampir mencapainya," katanya.

Ia mencontohkan kalau transisi energi yang telah berhasil dan bisa bermanfaat adalah pompa panas sumber udara yang dapat memenuhi kebutuhan lebih dari 95 persen populasi manusia di mana pun mereka tinggal.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau