Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak Sejarah, 50 Persen Listrik Eropa Dipasok Energi Terbarukan

Kompas.com - 13/09/2024, 18:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Selama enam bulan pertama pada tahun ini, 50 persen pasokan listik di Eropa dipasok oleh energi terbarukan.

Hasil tersebut mengemuka berdasarkan laporan tahunan Komisi Eropa berjudul State of the Energy Union yang baru dirilis, sebagaimana dilansir Euronews, Kamis (12/9/2024).

Laporan tersebut juga mengungkapkan, listrik dari pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) menyalip produksi setrum dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

Baca juga: Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Energi Terbarukan

Dari hasil tersebut, Komisioner Eropa untuk Energi Kadri Simson menyatakan Uni Eropa kini memiliki bekal yang baik untuk mencapai target netral emisinya.

Uni Eropa juga mencetak rekor lain dengan penambahan 56 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) baru yang terpasang pada 2023, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 40 GW tahun 2022.

"Setelah dua tahun rekor untuk pemasangan energi terbarukan, pada paruh pertama tahun 2024 tenaga angin dan surya telah mencapai titik tertinggi baru, menyalip untuk pertama kalinya bahan bakar fosil dalam bauran listrik kita," kata Simson.

Permintaan listrik di "Benua Biru" juga telah turun. Akan tetapi, upaya efisiensi energi perlu ditingkatkan untuk memenuhi target pengurangan konsumsi energi sebesar 11,7 persen pada 2030.

Baca juga: Indonesia Didesak Tingkatkan Komitmen untuk Manfaatkan Energi Terbarukan

"Laporan ini benar-benar merupakan bukti perombakan besar-besaran kebijakan energi Uni Eropa yang telah kita lakukan selama lima tahun terakhir," kata Simson.

Ketahanan energi

Keamanan energi dan stabilitas harga juga menjadi fokus utama dalam laporan State of the Energy Union. Porsi impor gas Rusia turun, dari 45 persen pada 2021 menjadi 18 persen pada Juni tahun ini.

Antara Agustus 2022 dan Mei 2024, permintaan gas juga turun 18 persen atau 138 miliar meter kubik.

Laporan tersebut juga menemukan, harga gas menjadi lebih stabil dan berada jauh di bawah harga saat puncak krisis energi pada 2022.

Simson mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa Uni Eropa kini tidak lagi bergantung pada jaringan gasnya Rusia.

Baca juga: Regulasi dan Pendanaan Jadi Tantangan Transisi Energi di Sektor Tenaga Listrik

"Laporan tersebut menyoroti kemajuan yang telah kami buat di bawah mandat ini menuju sektor energi yang aman, kompetitif, dan terjangkau di Uni Eropa," ucap Simson.

Meski demikian, Komisi Eropa menyatakan masih ada sejumlah tantangan lain yang harus diatasi.

Tantangan-tantangan tersebut mencakup kesenjangan ambisi saat ini dalam target energi terbarukan dan efisiensi energi, peningkatan kemiskinan energi, perbedaan harga energi dibandingkan dengan pesaing global lainnya, serta risiko ketergantungan kritis strategis yang baru.

Simson menambahkan, penyelesaian masalah ini akan memerlukan respons kebijakan yang tegas dan peningkatan upaya di tingkat Uni Eropa dan negara anggota.

Baca juga: Indonesia-Jerman Perkuat Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau